Jakarta Jauhi Kegentingan, Anies Ingatkan Prokes Tidak Boleh Kendur
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai penurunan kasus positif Covid-19 serta angka kematian merupakan indikator bahwa DKI Jakarta kini tengah menjauhi kondisi genting. Namun, dia mengingatkan warga ibu kota untuk tidak boleh berleha-leha dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Jangan sampai gelombang perbaikan yang sekarang sudah mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik kemudian naik lagi karena kita lengah," kata Anies Baswedan di Jakarta, Senin (26/7), seperti dikutip Antara.
Anies menjelaskan jumlah kasus aktif atau pasien yang harus dirawat dan dan menjalani isolasi turun signifikan ke level 64 ribu kasus pada Minggu (25/7). Padahal, pada 16 Juli, Jakarta masih mencatatkan jumlah kasus aktif sebanyak 113 ribu kasus.
Angka positivity rate juga terus turun dari kisaran 45 persen menjadi 25 persen. Indikator positif lainnya adalah terus menurunnya jumlah pemakaman dengan protap Covid-19. Pada 10 Juli, angka nya menyentuh hingga 407 tetapi sekarang berada di bawah 200 ribu per hari.
Jakarta juga terus mencatatkan kenaikan kasus sembuh dengan angka menembus lebih dari 14 ribu sejak Jumat (23/7).
Kendati membaik, Anies mengingatkan kondisi sekarang masih jauh dari kata ideal. Angka positivity rate di Jakarta bahkan masih jauh dibandingkan dengan yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni lima persen.
"Kita harus hati-hati memaknai ini (penurunan kasus COVID). Kasus aktif hari ini masih 64 ribu dan ini adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan puncak gelombang pertama yang lalu," ujarnya.
Anies mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah menjaga protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran virus. Dia juga meminta kepada perusahaan agar tidak membuat risiko dengan mengharuskan karyawannya bekerja di kantor.