EDISI KHUSUS | Jelajah Jalan Raya Pos

Lawang Sewu, Destinasi Wisata Semarang yang Sayang Dilewatkan

KATADATA/NUNUNG AHNIAR
Lawang Sewu, salah satu objek wisata sejarah di Kota Semarang, Jawa Tengah. Lawang Sewu dahulu merupakan kantor jawatan kereta api Belanda atau Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij.
Penulis: Siti Nur Aeni
Editor: Redaksi
23/8/2021, 13.10 WIB

Lawang Sewu sudah menjadi simbol dari Kota Semarang. Setiap orang yang datang ke Ibu Kota Jawa Tengah ini biasanya menyempatkan mampir ke wisata sejarah tersebut. Arsitektur bangunan yang unik ditambah dengan cerita masyarakat perihal misteri tempat ini, membuat banyak orang semakin penasaran.

Di balik uniknya bangunan khas Belanda ini, ternyata ada sejarah yang menarik untuk digali. Berikut ini kami rangkumkan sejarah dan hal-hal lain tentang tempat wisata Semarang ini.

Sejarah Lawang Sewu

Melansir dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, bangunan utama didirikan pada 1904 dan selesai pada pertengahan 1907. Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 1916 sampai 1918, bangunan lain menyusul didirikan. Bangunan ini dirancang oleh arsitek asal Amsterdam bernama Prof. Jakob F. Klinkhamer dan BJ. Ouendag.

Dinamakan Lawang Sewu karena pintu pada bangunan ini sangat banyak sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai Lawang Sewu atau Pintu Seribu. Pembangunan dengan pintu yang banyak bertujuan agar sirkulasi udara terjaga dengan baik. Bangunan ini juga memiliki ornamen kaca yang patri berasal dari Johannes Lourens Schouten. Satu filosofi keindahan Jawa dan kejayaan kereta api.

Dari laman helitage.kai.id, dijelasakan bahwa pada Lawang Sewu Semarang juga terdapat sudut unik lainnya berupa ornamen tembikar yang melengkung di atas balkon. Kubah kecil pada puncak menara air ini terlapisi tembaga serta puncak menara dengan hiasan perunggu.  

Saat ini bangunan Lawang Sewu menyimpan koleksi kereta api di Indonesia dari waktu ke waktu. Koleksinya seperti Alkmaar, mesin Edmonson, mesin hitung, mesin tik, replikasi lokomotif uap, surat berharga, dan beberapa koleksi lainnya. Tempat ini juga sering digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti pameran, festival, pentas seni, shooting, pesta pernikahan, dan pemotretan.

Lokasi dan Rute Menuju Lawang Sewu

Apabila tertarik berkunjung ke tempat ini, lokasinya ada di Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang. Letaknya dekat dengan Tugu Muda dan sangat strategis serta mudah ditemukan. Untuk sampai ke lokasi ini, Anda bisa menggunakan moda transportasi pribadi atau umum.

Bagi yang berangkat dari Jogja atau Solo, Anda bisa melewati jalur Bawen kemudian ke Ungaran. Setelah itu melaju ke arah Banyumanik, lalu ke arah Jatingaleh dan lanjutkan perjalanan sampai ke Krapyak. Dari tempat tersebut melaju ke Jalan Siliwangi.

Kemudian ke Jalan Kalibanteng dan Jalan Sudriman. Setelah itu, jalan terus hingga menemukan Jalan Insraprasta. Dari jalan tersebut Anda bisa mengambil sisi kiri untuk masuk ke Jalan MGR. Sugiyopranoto. Lalu masuki bundaran dan lawang seru tepat berada di sebelah kiri.

Jika menggunakan moda transportasi umum, Anda bisa naik kereta dengan tujuan Stasiun Semarang Poncol atau Tawang. Setelah itu, gunakan Bus Trans Semarang dan turun tepat di depan pintu masuk lokasi wisata ini.

Harga Tiket dan Jam Operasional Lawang Sewu Semarang

Seperti yang tertera pada laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, untuk mamasuki lokasi wisata ini hanya dipatok biaya masuk Rp 10.000 untuk pengunjung dewasa, Rp 5.000 untuk pelajar, dan Rp 5.000 untuk anak-anak. Anda bisa datang ke tempat ini dari pukul 7.00 hingga 21.00 WIB.

Spot Foto Instagrambale di Lawang Sewu Semarang

Wisatawan yang datang ke Lawang Sewu pasti akan mengabadikan momen dengan jepretan lensa kamera. Ada beberapa spot foto instagramable di Lawang Sewu yang sayang untuk dilewatkan. Ingin tahu dimana saja spot foto cantik tersebut? Ini dia penjelasannya.

1. Di depan kaca patri

Anda bisa menemukan spot foto ini di lantai dua gedung A atau bangunan utama. Kaca patri ini terpasang pada tanggang agung terbuat dari granit dan dinding marmer. Pada kaca tersebut ada simbol Dewi Fortuna dan Dewi Venus yang membawa api dan air sebagai simbol dari kerajaan Belanda, Kota Amsterdam, dan Kota Rotterdam.

2. Di depan menara

Selain berfoto di depan kaca patri, Anda juga bisa berpose di depan menara. Meski indah dan unik, berfoto di depan menara tidak bisa beramai-ramai. Menurut penuturan pemandu wisata Lawang Sewu pada travel.tempo.com, hanya 2 – 3 orang saja yang diperbolehkan berada di balkon. Hal tersebut karena usia bangunan sudah tua. Akan sangat berbahaya jika terlalu banyak orang yang berdiri di balkon untuk berfoto.

3. Di depan pintu

Setiap ruangan yang ada di Lawang Sewu memiliki lima hingga delapan pintu, serta ada juga pintu yang menghubungkan dengan ruangan lainnya. Aanda bisa berdiri ditengah pintu-pintu tersebut kemudian berfoto di sana. Posisi pintu yang sama akan membuat penampakan pintu menjadi simetris ketika diabadikan dalam jepretan kamera.

4. Di lorong

Khas bangunan kuno, Lawang Sewu juga memiliki lorong-lorong. Tempat ini ternyata bisa menjadi spot foto yang indah dan menarik. Perpaduan antara desain bangunan tua dan pepohonan rindah di samping lorong membuat foto menajdi semakin indah.