Pakai Pesawat TNI AU, Pemerintah Berhasil Evakuasi WNI di Afghanistan

ANTARA FOTO/REUTERS/Saeed Ali Achakzai/aww/cfo
Warga tiba dari Afganistan berjalan menuju titik penyebrangan Friendship Gate di kota perbatasan Pakistan-Afganistan, Chaman, Pakistan, Kamis (19/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Saeed Ali Achakzai/aww/cfo\
Penulis: Maesaroh
20/8/2021, 13.06 WIB

Pemerintah akhirnya berhasil mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari  Kabul, Afghanistan. Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan udara (TNI AU).  Kepastian evakuasi tersebut disampaikan langsung Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi melalui twitternya.

"Alhamdullilah, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan dengan pesawat TNI AU," cuit Retno melalui akun Twitter pribadinya.

Retno menambahkan pesawat TNI AU yang membawa WNI sudah meninggalkan Afghanistan dan sedang menuju tanah air. "Pesawat saat ini sudah berada di Islamabad untuk melanjutkan penerbangan ke Indonesia," tambah Retno.

Retno menambahkan pesawat TNI AU yang terbang dari Afghanistan membawa 33 penumpang yang terdiri dari 26 WNI termasuk staff Kedutaan Besar RI (KBRI), lima warga negara Filipina, dan 2 warga negara Afghanistan  yang merupakan suami dari WNI dan staff lokal KBRI.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia langsung menyusun rencana evakuasi WNI  yang saat itu masih berada di Afghanistan. Evakuasi harus dilakukan mengingat Afghanistan berada dalam ketidakpastian setelah kelompok Taliban menguasai pemerintahan pada Minggu (15/8).

Pada Senin (16/8),  Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah mengeluarkan sejumlah pernyataan. Kemlu memastikan bahwa keselamatan WNI, termasuk staf kedutaan besar RI (KBRI) Kabul, merupakan prioritas pemerintah Indonesia.

"Persiapan evakuasi terus dimatangkan, antara lain melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait di lapangan. Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas, sambil terus dilakukan pemantauan situasi keamanan di Afghanistan," tutur Kemlu melalui siaran persnya. Senin (16/8).

Kondisi Afghanistan terus mengalami kekecauan setelah kelompok Taliban menguasai kota Kabul dan mengambilalih pemerintahan. Kekacauan luar biasa terjadi di bandara Kabul karena ribuan orang, terutama ekspaktriat,  memutuskan keluar dari negara tersebut.

Dua belas orang tewas di dalam dan sekitar bandara sejak Minggu lalu. Kematian itu disebabkan oleh tembakan senjata dari Taliban atau terinjak-injak kerumunan. Taliban mulai hari ini hendak membubarkan kerumunan warga Afghanistan di bandara. Seorang pejabat Taliban mengimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki hak legal untuk meninggalkan bandara.

 "Kami tidak ingin melukai siapa pun di bandara," kata pejabat Taliban, yang menolak disebutkan namanya dikutip dari Reuters, Kamis (19/8).

Reuters mendapatkan informasi sekitar 8.000 orang telah diterbangkan sejak Minggu lalu. Hingga saat ini, militer AS bertanggung jawab atas keamanan bandara sementara pejuang Taliban berpatroli di luar tembok dan pagar pembatasnya.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang diketahui melarikan diri usai Taliban menguasai Kabul, dikonfirmasi berada di Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (18/8).  Ghani meninggalkan Afghanistan pada hari Minggu (15/8) ketika Taliban mendekati Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

Melalui pernyataan di Facebook, Ghani mengatakan bahwa ia kabur demi menghindari pertumpahan darah. Bahkan, ia menyatakan Taliban telah menang. "Taliban sudah menang pertempuran dari segi senjata dan mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kemakmuran dan harga diri rekan-rekan kami," kata Ghani, seperti dilansir CNN.