Arus penumpang pesawat udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tercatat mengalami peningkatan sekitar 140%. Itu terjadi setelah penurunan tarif tes Covid-19 berbasis antigen maupun Polymerase Chain Reaction alias tes PCR, yang menjadi salah satu persyaratan perjalanan.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira mengatakan telah terjadi penurunan harga tes PCR dan antigen sebagai syarat perjalanan udara di Bali.
Yudhistira menjelaskan kalau peningkatan jumlah penumpang bandara tampak pada statistik penumpang yang datang dan meninggalkan bandara per Jumat (3/9) yang mencapai 6 ribu orang penumpang. Jumlah tersebut naik sekitar 140% dibandingkan catatan sebelumnya.
"Sebelumnya Bandara Ngurah Bali setiap harinya, melayani rata-rata sekitar 2.500-2.600 orang penumpang pesawat udara," katanya di Badung, Bali, Minggu (5/9).
Pada Jumat (3/9), harga untuk tes antigen di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah disesuaikan menjadi Rp 99 ribu dan disinyalir menjadi faktor naiknya jumlah penumpang di bandara. "Kemungkinan karena penurunan harga PCR dan antigen. Memang sejak pelaku perjalanan bisa menggunakan hasil antigen walaupun masih Jawa-Bali, itu sudah ada peningkatan," ujarnya.
Dia juga berharap, ke depan tren peningkatan jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai tersebut dapat terus berlanjut yang juga dibarengi dengan menurunnya kasus pandemi Covid-19.
"Dengan catatan bahwa seluruh penumpang dan pengguna jasa bandara tetap wajib disiplin kepada penerapan protokol kesehatan," ungkapnya.
Bandara I Gusti Ngurah Rai sebelumnya juga telah menjadi pilot project implementasi aplikasi PeduliLindungi dimana seluruh dokumen persyaratan penerbangan terintegrasi secara digital sehingga penumpang tidak perlu membawa dokumen fisik guna mengurangi kontak langsung antar petugas serta mempercepat proses pemeriksaan.
Selanjutnya, dia menambahkan pada aplikasi PeduliLindungi terdapat dokumen Vaksinasi dan Tes Covid-19 serta pengisian electronic Health Alert Card (eHAC), para calon penumpang sebelum berangkat bisa mengunduh aplikasi PeduliLindungi ini melalui App Store atau Play Store guna kelancaran perjalanan. Selain itu, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai juga telah menyiapkan jalur khusus pengguna aplikasi PeduliLindungi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta harga tes PCR Covid-19 lebih murah. Permintaan itu direspons Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan mengubah batas atas biaya tes Covid-19. Sebelumnya aturan batas atas harga tes PCR Rp 900 ribu termaktub dalam Surat Edaran Nomor Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan berkop HK.02.02/I/3713/2020.
Tak hanya murah, Jokowi juga meminta hasil tes PCR bisa diketahui masyarakat paling lama 1x24 jam. Sebagai perbandingan, dari data Kementerian Kesehatan harga tes PCR di India hanya mencapai Rp 96 ribu, Malaysia Rp 510 ribu, Vietnam Rp 460 ribu, Turki Rp 422 ribu, Rusia Rp 500 ribu. Sedangkan tes di Amerika Serikat mencapai Rp 1,5 juta, Thailand Rp 1,3 – Rp 2,8 juta, dan Singapura sebesar Rp 1,6 juta.