Buku sejarah, novel, dan cerpen merupakan contoh teks narasi yang sering kita baca. Ketiga karya tulis tersebut disusun berdasarkan runtutan kisah yang pernah terjadi. Saat membacanya, kita seperti bisa melihat dan terlibat langsung dalam cerita tersebut.
Sementara itu, definisi dari teks narasi adalah karangan cerita berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis sesuai dengan urutan waktu kejadiannya. Peristiwa yang ada dalam cerita bisa berasal dari kisah nyata atau berasal dari imajinasi penulisnya.
Ciri-ciri Teks Narasi
Teks narasi cukup mudah untuk dikenali. Ada beberapa ciri khusus dari jenis karya tulis ini. Mengutip dari “Modul 5: Teks Narasi dan Literasi Buku Fiksi – Non Fiksi (Cas dari Cerita dan Buku)”, berikut ciri-ciri teks narasi.
- Berisi cerita, kisah, dan peristiwa tertentu dengan gaya bahasa naratif.
- Ceritanya mempunyai alur yang jelas dari awal sampai akhir.
- Terdapat konflik.
- Memiliki unsur pembentuk seperti tema, latar, alur, karakter, dan sudut pandang.
Unsur Kebahasaan Teks Narasi
Dari segi kebahasaan teks narasi juga memiliki unsur kebahasaan tersendiri. Berikut uraiannya.
1. Menggunakan kata kiasan
Dalam teks narasi biasanya banyak menggunakan majas atau kiasan. Majas yang biasanya digunakan yaitu metafora atau perbandingan.
Metafora merupakan kata atau kelompok kata yang tidak memiliki arti sebenarnya, namun digunakan untuk membandingkan dua hal secara langsung. Misalnya, raja siang, tulang punggung, dan lain sebagainya.
2. Menggunakan kata kerja transfitif dan intransitif
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang dilengkapi dengan objek baik benda, frasa, atau kata ganti. Kata kerja ini bisa diubah menjadi kata kerja pasif.
Sementara itu, kata kerja intransitif merupakan kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Kata kerja ini tidak bisa diubah dalam bentuk pasif.
3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa
Pemilihan kata benda, sifat, frasa dan klausa dalam teks narasi disesuaikan dengan topik yang sedang diceritakan.
4. Menggunakan kata penghubung urutan waktu
Pemilihan kata penghubung urutan waktu biasanya dipilih agar pembaca tidak bingung dengan cerita yang sedang dibawakan. Misalnya, pertama-tama, kemudian, selanjutnya, dan lain sebagainya.
Contoh Teks Narasi berdasarkan Jenisnya
Teks narasi memiliki tiga jenis yaitu narasi informatif, artistik, dan sugestif. Ketiga memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini beberapa contoh teks narasi sesuai dengan jenisnya.
1. Contoh Teks Narasi Informatif (Ekspositoris)
Narasi informatif merupakan karangan yang tujuannya untuk menyampaikan informasi dengan tepat tentang sebuah peristiwa. Contoh teks naratif informatif sebagai berikut:
Contoh 1
Pada 10 November meletuslah pertempuran Surabaya untuk mengusir penjajah dari tanah air. Perang ini berawal dari kemarahan tentara Inggris akibat dari terbunuhnya pimpinan mereka, Brigadir Jenderal Mallaby.
Akibat tewasnya pimpinan mereka pihak Inggris dan sekutunya memberikan sebuah ultimatum kepada seluruh pejuang yang ada di Surabaya waktu itu untuk menyerah.
Bukannya menyerah, rakyat Surabaya justru membentuk milisi-milisi perjuangan untuk menghadapi Inggris yang mengancam akan menyerang.
Mengetahui utimatumnya ditolak, pihak Inggris dan sekutunya marah besar. Pada 10 November pagi, mereka melancarkan serangan besar-besaran melalui laut, darat, dan udara, dengan mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Kota Surabaya diserang habis-habisan oleh pihak sekutu. Seluruh pejuang dan rakyat Surabaya turun ke jalan untuk melakukan perlawanan.
Semangat juang para pahlawan waktu itu muncul berkat seorang pemuda yang bernama Bung Tomo. Dia dengan gagah berani memekikan pidato untuk membakar seluruh semangat para pejuang.
Contoh 2
Tahun telah berganti, namun mega proyek masa kolonial belum berakhir. Pada 2 Februari 1890 Gubernur Jenderal Daendels mengeluarkan peraturan mengenai keamanan dari jalan raya pos.
Juni 1809, proyek ini dilanjutkan hingga sampai di Pasuruan yang melewati Porong, Sidoarjo, dan Bangil. Dari daerah Pasuruan inilah pembangunan jalan raya berlanjut hingga ke Panarukan.
Sementara itu, wilayah Banyuwangi tidak dibangun jalan panjang ini karena dipenuhi dengan hutan, hewan buas, dan tanah yang berawa.
Contoh 3
Masa keemasan dari Kesultanan Cirebon ini ternyata tidak bisa bertahan lama. Sepeninggalan dari Sunan Gunung Jati pada 1568, kesultanan ini kemudian mengalami masa kemunduran. Masuknya pengaruh bangsa asing terutama Belanda menghadirkan banyak polemik yang tidak berkesudahan.
Hingga akhirnya pada 1681, ditanda tanganilah perjanjian antara pemegang kekuasaan di Cirebon dengan pihak Belanda. Perjanjian tersebut sangat menguntungkan Belanda, karena kongsi dagang miliknya yang bernama VOC bisa melakukan monopoli perdagangan di Cirebon. Tidak hanya itu, wilayah milik kerjaan corebon juga dijadikan pretektorat di bawah kekuasaan Belanda.
Hingga akhirnya pada 1902 – 1926, Belanda resmi menghapus Kesultanan Cirebon. Setelah sekian lama berkuasa, akhirnya pada 1941, Cirebon terbebas dari kekuasaan Belanda dan menjadi bagian dari Republik Indonesia pada 1945.
2. Contoh Teks Narasi Artistik
Jenis teks narasi ini yaitu karangan yang menceritakan kisah dengan tujuan memberikan pengalaman estetis kepada pembaca. Teks narasi ini bisa berupa fiksi atau nonfiksi dengan bahasa figuratif. Berikut contoh teks narasi artistik:
Contoh 1
Si Piggy adalah boneka piggy kecil dengan bahan handuk lembut. Di dalam perut boneka ini terdapat biji plastik kecil, membuatnya asik untuk dilempar-lempar. Kakinya yang empuk, berukuran sangat pas untuk menghapus air mata. Jack sang pemilik, setiap malam tidur sembari mengisap telinga Si Piggy.
Siapa sangka jika mainan kesayangan Jack itu hilang di tengah salju menjelang Natal. Jack kemudian mendapatkan mainan baru pengganti Si Piggy. Sayangnya Jack kurang menyukainya dan masih merasa kehilangan boneka piggy kesayangannya.
Tanpa pernah diduga sebelumnya, saat malam Natal tiba seluruh mainan ternyata bisa hidup dan berbicara selayaknya manusia, termasuk mainan pengganti Si Piggy.
Dengan kebaikan hatinya, pengganti Si Piggy kemudian menawarkan diri untuk menemani Jack menemukan mainan kesayangannya. Kemudian mereka berdua berpetualang bersama menyelesaikan seluruh misi demi menemukan kembali Si Piggy.
Contoh 2
Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya. Ayam-ayam jago pun belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden telah keluar dari rumahnya.
Pada saat Pak Raden melangkahkan kaki menuju sawahnya, langkahnya terhenti oleh tangisan bayi yang memecah keheningan pagi itu. Dengan sangat ketakutan Pak Raden mencari sumber suara itu.
Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang bayi mungil tergeletak di bawah pohon beringin besar. “Bayi siapa ini? Haruskah aku membawanya?” Pak Raden bimbang.
Ketika dia ingin mengangkat bayi itu, tiba-tiba seekor harimau besar menyerangnya, tetapi dengan sigap Pak Raden mengelak.
Tampaknya harimau itu kelaparan. Dia pandangi bayi tersebut dengan tatapan mengerikan.
Melihat hal itu Pak Raden mengibaskan cangkulnya untuk menghalau binatang buas itu. Harimau itu melawan, dia berbalik menyerang, membuat Pak Raden jatuh dan terluka.
Saat harimau hendak menerkamnya,
Pak Raden mengambil cangkul di sampingnya dan mengibaskannya ke harimau itu.
Akhirnya cangkul itu merobek perut harimau dan membuatnya mati. Kemudian Pak Raden mengangkat bayi itu dan membawanya pulang untuk diurus sebagai anaknya sendiri.
3. Contoh Teks Narasi Sugestif
Teks narasi sugestif adalah sebuah kisah yang dibuat dengan amanat terselubung kepada pembaca atau pendengarnya. Adapun contoh teks narasi sugestif seperti berikut ini:
Hari itu langit sangat terik, tetapi Budi tetap menarik gerobaknya. Dia susuri lorong-lorong pasar itu dengan harap ada yang membeli getuk buatan ibunya.
Hari itu Budi sangat memerlukan uang untuk biaya pengobatan ayahnya. Sejak pagi tadi Budi mengelilingi pasar dengan gerobaknya, tetapi tak seorang pun yang membeli bahkan hanya untuk menawarnya.
Budi hampir putus asa, pikiran-pikiran jahat mulai masuk ke otaknya. Namun, Budi teringat kata-kata ibunya bahwa berbuat baik dan berdoalah agar mendapat berkah dari Allah.
Budi menepis semua pikiran jahat tadi dan berdoa kepada Allah agar dia bisa mendapatkan uang untuk ayahnya. Budi melanjutkan perjalanan. Saat itu Budi melihat seorang pria yang sedang mengikuti seorang ibu.
“Pasti orang itu akan berbuat yang tidak-tidak!” pikir Budi.
Benar saja, seketika pria itu merampas tas si ibu. Ibu itu menjerit, dengan cepat kilat Budi menjegal pencuri itu hingga terjatuh. Tas itu pun terjatuh bersama si pencuri, lalu pencuri tersebut melarikan diri. Budi mengambil tas itu dan memberikannya kepada.
“Terima kasih, Nak, untung ada dirimu,” kata ibu itu.
“Iya, lain kali hati-hati ya, Bu,” jawab Budi sambil meninggalkan ibu itu.
“Sebentar, Nak, ini ada sesuatu untukmu,” kata ibu itu.
“Tidak usah, Bu,” tolak Budi dengan halus.
Wanita itu kagum dengan kebaikan Budi. Tanpa sengaja dia melihat gerobak getuk dan berkata,
“Baiklah kalau kamu tidak mau menerimanya, biarkan saya membeli semua getukmu”.
Budi senang dan terharu, akhirnya dia bisa membelikan obat untuk ayahnya.
“Terima kasih, Bu,” jawab Budi.