Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menyepakati peningkatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk maritim, pendidikan, keamanan, hingga perdagangan. Indonesia juga meminta AS untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.
Kesepakatan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu AS Antony Blinken setelah melakukan pertemuan bilateral di Jakarta pada hari ini, Selasa (14/12).
Retno menjelaskan kesepakatan di bidang maritim mencakup kerja sama keamanan maritim, sumber daya kelautan, konservasi dan pengelolaan perikanan, serta keselamatan dan navigasi maritim. Kesepakatan tersebut akan berlaku sampai 2026.
Kesepakatan kerja sama juga tercapai di sektor keamanan. Untuk memperkuat kerja sama di bidang keamanan, Indonesia dan AS juga sepakat membentuk mekanisme dialog 2+2 Kemlu dan Kementerian Pertahanan di tingkat pejabat senior.
Di bidang ekonomi, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi.
"Indonesia juga telah menyampaikan harapan kiranya fasilitas GSP tetap dapat diberikan oleh AS" tutur Retno.
Sebagai informasi, pemerintah AS sudah memperpanjang fasilitas GSP untuk Indonesia pada November 2020.
Berdasarkan data statistik dari United States International Trade Commission (USITC), pada tahun 2019 lalu, ekspor Indonesia yang menggunakan GSP mencapai US$ 2.61 milyar.
Angka ini setara dengan 13,1% dari total ekspor Indonesia ke AS, yakni US$ 20,1 milyar.
Sementara itu, investasi Amerika Serikat pada periode Januari-September 2021 sudah mencapai US$ 1,3 miliar, naik 73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kesempatan investasi di Indonesia sangat terbuka lebar, baik di bidang kesehatan, digital dan transisi energi," tutur Retno.
Program tersebut berupa pembangunan ekonomi hijau, digitalisasi, akses pendanaan serta kesetaraan gender dan pendanaan bagi UMKM perempuan.
"Untuk jangka panjang Indonesia berharap kedua negara dapat mengembangkan kerja sama pengembangan vaksin teknologi mRNA," papar mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut.
"Kita juga melakukan diskusi mengenai penguatan kerja sama di bidang vocational education," tutur Retno.