Penumpang pesawat perjalanan internasional berdatangan masuk Bandara Soekarno Hatta, Banten pada hari ini. Pemerintah mewaspadai potensi terjadinya penularan Covid-19 varian Omicron dari para pelaku perjalanan luar negeri dengan memberlakukan karantina 10 hari.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat terdapat 3.400 penumpang yang berasal dari 28 penerbangan. Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Hery Trianto mencatat rata-rata penerbangan internasional di Bandara Soekarno Hatta mencapai 22-28 penerbangan per hari. "Penerbangan berasal dari berbagai penjuru negara," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/12).
Jumlah penerbangan mengalami peningkatan secara signifikan. Bahkan, ada beberapa penerbangan yang datang dalam waktu bersamaan sehingga terjadi penumpukan penumpang, seperti pada Sabtu (18/12) lalu.
Ia mengatakan alur kedatangan penumpang mulai diperbaiki. "Sehingga alurnya cukup lancar," ujar Hery.
Hery menyatakan tes Covid-19 pada penumpang dapat memindai virus corona secara efektif. Sebagai contoh, Satgas menemukan 17 penumpang maskapai Turkish Airline yang positif Covid-19 pada dua hari yang lalu.
Satgas akan memastikan proses pemindaian penumpang akan dilakukan dengan baik. Di antaranya dengan menambah armada maupun fasilitas karantina di sejumlah titik.
Saat ini pemerintah berupaya membendung penularan varian Omicron yang berasal dari pendatang luar negeri. Hingga hari ini, Kementerian Kesehatan mengumumkan adanya tambahan tiga pasien varian Covid-19 tersebut sehingga total menjadi 8 orang.
Tiga kasus tersebut merupakan seorang pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dan dua PMI dari Kongo. Mereka juga memiliki gejala Covid-19 ringan. “Serta sudah divaksin,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmidzi kepada Katadata.co.id, Kamis (23/12).
Karantina Gratis untuk Tiga Kelompok
Untuk pelajar, pegawai negeri, dan Pekerja Migran Indonesia, mereka mendapatkan fasilitas krantina gratis di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, RSDC Wisma Atlet Pademangan, Rusun Nagrak, dan Rusun Pasar Rumput.
Pemerintah juga menyiapkan tambahan fasilitas di Rusun Penggilingan, Rusun Daan Mogot, dan fasilitas Pemprov DKI Jakarta di TB Simatupang. Sedangkan, pelaku perjalanan lainnya dapat melakukan karantina dengan biaya mandiri di hotel.
Sebelumnya, antrean masuk karantina tersendat setelah Wisma Atlet ditutup atau lockdown setelah salah satu petugasnya terkonfirmasi terpapar varian Omicron. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan membeludaknya penumpang perjalanan luar negeri membuat antrean untuk mendapatkan fasilitas karantina dari pemerintah.
Untuk itu, Luhut mengimbau mereka yang memiliki dana atau berduit sebaiknya memilih karantina di hotel dengan menggunakan dana pribadi.
Namun, pemerintah dinilai memudahkan para pejabat dan tokoh politik yang baru pulang dari negara lain dengan menjalani karantina di rumah pribadi.
Padahal, Warga Negara Indonesia yang belakangan pulang ke tanah air mengalami kesulitan mendapatkan fasilitas karantina. Bahkan, para pekerja migran perlu antre belasan jam di Bandara Soekarno Hatta untuk mendapatkan fasilitas karantina.
Koalisi Masyarakat Sipil pun menilai perlu perbaikan sistem karantina. "Perlakuan tidak adil terjadi bagi kawan-kawan yang baru pulang dari luar negeri," kata Perwakilan Koalisi Lapor Covid-19 Agus Sarwono kepada Katadata, Selasa (21/12).
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan