Perang Rusia dan Ukraina Bakal Jadi Tantangan Presidensi G20 Indonesia

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL/rwa.
Deputi Gubernur Senior Italia Luigi Federico Signorini (kiri) berjalan setibanya di area Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Penulis: Desy Setyowati
27/2/2022, 12.32 WIB

Salah satu langkah yang dapat dilakukan kelompok Asia ialah menjembatani perbedaan kepentingan AS, NATO dan Rusia di Ukraina. Ini supaya tidak menjadi fokus pembahasan dalam KTT dan agenda G20 yang dapat mengurangi agenda utama mengenai pemulihan perekonomian global.

Berkaitan dengan konflik tersebut, Indonesia harus bergerak cepat dengan melakukan pendekatan ke negara-negara Asia yg menjadi anggota G20 untuk bersama-sama, tanpa dipengaruhi kepentingan AS, NATO dan Rusia, berfokus menjadi mesin penggerak perekonomian dunia dengan memanfaatkan Abad Asia.

Dampak lain yang menurut Sugeng luput dari perhatian selama ini yakni masalah pangan. Sebab, Indonesia mengimpor gandum dari Ukraina.

“Kondisi ini akan menyebabkan Indonesia perlu mencari negara lain untuk memasok gandum yang selama ini dipasok Ukraina. Ini juga bakal memberi tekanan sendiri bagi pengadaan pangan di Tanah Air yang akhir-akhir ini menghadapi kelangkaan minyak goreng dan kedelai,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Antara

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.