Penjualan Mobil Hampir Tembus 100 Ribu, Ditopang Toyota dan Daihatsu

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sales Promotion Girl (SPG) melayani pengunjung di booth Honda saat pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021).
15/4/2022, 16.55 WIB

Penjualan mobil terus menunjukkan perbaikan usai Indonesia beranjak pulih dari pandemi. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) melaporkan penjualan otomotif pada Maret 2022 mencapai 98.536 unit.

Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Indonesia dihantam pandemi pada Maret 2020 lalu. Jumlah ini juga meningkat 21,3% dari Februari 2022 dan 16% dari Maret 2021.

Penjualan masih didominasi oleh Grup Astra yakni 54.713 unit atau 56% dari pangsa pasar otomotif. Angka ini tumbuh 27,1% dari Februari 2022 dan 20,1% dari Maret 2021.

Toyota menikmati penjualan paling tinggi secara bulanan yakni 33.515 unit. Jumlah penjualan ini naik 34,4% secara month-to-month dan 27,1% secara tahunan.

Berikutnya adalah Daihatsu dengan penjualan 17.465 unit, naik 16,1% secara bulanan dari 15.036 pada Februari. Penjualan Isuzu juga meningkat 22,3% secara bulanan menjadi 3.420 unit. 

Adapun di luar Grup Astra, Mitsubishi mencatatkan penjualan bulanan tertinggi yakni 13.289. Angka ini naik 7,9% dari Februari lalu dan 1,5% dari Maret 2021. 

Di bawahnya adalah Honda yang berhasil menjual 12.975 unit bulan ini, naik dari 11.407 bulan lalu dan 11.350 pada Maret 2021. Penjualan Suzuki juga meningkat 27,4% secara bulanan menjadi 8.604 unit.

Satu-satunya merek yang mencatatkan pertumbuhan negatif secara bulanan adalah Nissan. Angka penjualan merek ini turun dari 340 unit menjadi 338 unit. Meski demikian, penjualan secara tahunan masih tumbuh 297,6% dari Maret 2021.  

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan kenaikan angka penjualan pada kuartal pertama tahun ini didorong oleh kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Kebijakan tersebut juga menggerakkan kembali UKM industri pendukung otomotif.

"Ini adalah buah dari dukungan dan arahan yang diberikan Pemerintah," kata Nangoi pada Senin (11/4) lalu.