Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April di seluruh dunia. Tahun ini, Google Doodle menampilkan efek perubahan iklim menggunakan citra selang waktu nyata dari Google Earth Timelapse dan sumber lain.
Google Doodle menunjukkan dampak perubahan iklim di empat lokasi berbeda di sekitar planet Bumi, yaitu:
- Gletser yang mencair di puncak Gunung Kilimanjaro, Afrika.
- Gletser yang mencair di Greenland.
- Pemutihan karang di Pulau Lizard, Australia.
- Penghancuran hutan oleh serangan kumbang kulit kayu karena kenaikan suhu dan kekeringan ekstrem di Hutan Harz, Jerman.
Tampilan Google Doodle Hari Bumi 2022 tersebut menunjukkan urgensi untuk mencegah perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca merupakan penyebab utama dari perubahan iklim. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat di seluruh dunia untuk menguranginya serta memahami dampak perubahan iklim untuk membangun masa depan berkelanjutan.
Sebuah laporan tahun 2018 dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa untuk menstabilkan iklim, emisi gas rumah kaca dunia harus dikurangi setengah dari jumlah saat ini hingga tahun 2030 dan mencapai nol pada tahun 2050. Setelah itu, emisi harus dihilangkan dari atmosfer sepenuhnya.
Apa itu perubahan iklim?
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
Perubahan iklim mempengaruhi setiap aspek kehidupan di bumi. Perubahan tersebut dapat terjadi secara alami, seperti akibat dari siklus matahari. Namun, menurut PBB, sejak tahun 1800, aktivitas manusia menjadi penyebab utama perubahan iklim, terutama karena pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak dan gas.
Ketika bahan bakar fosil dibakar, karbon dioksida dilepaskan ke udara lalu memerangkap panas di atmosfer sehingga menyebabkan pemanasan global. Karbon dioksida termasuk gas rumah kaca, yaitu gas yang menyerap dan memancarkan panas.
Peningkatan gas rumah kaca membuat suhu Bumi tidak seimbang. Gas ini memerangkap panas dan meningkatkan suhu rata-rata Bumi sehingga disebut efek rumah kaca. Menurut Komisi Eropa, faktor utama pendorong perubahan iklim adalah efek rumah kaca.
Dunia diprediksi mengeluarkan 36,4 gigaton karbon dioksida pada tahun 2021, menurut laporan Global Carbon Project (GCP). Hal tersebut berdampak pada kenaikan suhu rata-rata Bumi. Natural Resources Defense Council (NRDC) melaporkan, suhu Bumi yang naik memperburuk kejadian bencana alam, termasuk badai, gelombang panas, banjir, dan kekeringan.
Perubahan iklim tidak hanya mencakup peningkatan temperatur, tetapi juga peristiwa cuaca ekstrem, pergeseran populasi dan habitat satwa liar, naiknya air laut, dan berbagai dampak lainnya.
Semua perubahan iklim ini muncul akibat aktivitas manusia yang terus menghasilkan gas rumah kaca yang memerangkap panas ke atmosfer.
Dampak Perubahan Iklim
Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dampak perubahan iklim meliputi:
- Perubahan iklim meningkatkan siklus air. Hal ini menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dan banjir di beberapa daerah, sementara daerah lain mengalami kekeringan ekstrem.
- Perubahan iklim mempengaruhi pola curah hujan. Di lintang tinggi, curah hujan cenderung meningkat, namun diproyeksikan menurun di sebagian besar daerah subtropis. Perubahan curah hujan monsun juga terjadi dan akan bervariasi menurut wilayah.
- Daerah pesisir akan terus mengalami kenaikan permukaan laut sepanjang abad ke-21. Akibatnya, banjir pesisir lebih sering terjadi dan lebih parah di daerah dataran rendah dan erosi pantai.
- Peningkatan suhu bumi mempercepat pencairan lapisan es, sehingga lapisan salju musiman menghilang, gletser dan lapisan es mencair, dan hilangnya es di laut Arktik saat musim panas.
- Perubahan iklim pada lautan mengakibatkan gelombang panas laut yang lebih sering, pengasaman laut, dan penurunan kadar oksigen. Perubahan ini mempengaruhi ekosistem laut dan orang-orang yang bergantung padanya.
- Untuk kota-kota, beberapa aspek perubahan iklim dapat dilihat dari meningkatnya temperatur karena daerah perkotaan biasanya lebih hangat dari sekitarnya. Perubahan iklim juga mengakibatkan banjir dari peristiwa curah hujan yang tinggi dan kenaikan permukaan laut di kota-kota pesisir.
Solusi Perubahan Iklim
PBB menghimbau masyarakat di seluruh dunia melalui 10 solusi perubahan iklim, yaitu:
- Menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita dapat mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
- Berjalan kaki, bersepeda, atau naik kendaraan umum. Ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu kesehatan serta kebugaran tubuh.
- Makan lebih banyak sayuran dan kurangi konsumsi daging dan susu. Memproduksi sayuran umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan air daripada produksi daging dan susu.
- Kurangi perjalanan menggunakan pesawat. Sejumlah besar bahan bakar fosil digunakan untuk pesawat, sehingga menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan.
- Kurangi pembuangan makanan. Saat membuang makanan, maka sumber daya dan energi yang digunakan untuk menanam, memproduksi, mengemas, dan mengangkutnya ikut terbuang. Ketika makanan membusuk di tempat pembuangan sampah atau landfill, gas metana mengakibatkan efek rumah kaca.
- Kurangi, gunakan kembali, perbaiki dan daur ulang. Untuk melindungi iklim, kurangi pembelian barang, belanja barang bekas, perbaiki barang, dan daur ulang.
- Ubah sumber energi rumah. Jika memungkinkan, coba beralih ke sumber energi terbarukan, seperti angin atau matahari. Pasang panel surya di atap untuk menghasilkan energi bagi rumah.
- Beralih ke kendaraan listrik. Mobil listrik membantu mengurangi polusi udara dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit daripada kendaraan bertenaga bensin atau diesel.
- Pilih produk yang ramah lingkungan. Beli makanan dari petani lokal dan pilih produk dari perusahaan yang menggunakan sumber daya secara bertanggung jawab serta berkomitmen untuk mengurangi emisi gas dan limbah.
- Diskusikan dan ajak orang lain untuk mengambil tindakan. Diskusikan topik perubahan iklim dengan tetangga, kolega, teman, dan keluarga. Suarakan urgensi perubahan iklim agar lebih banyak orang yang tahu.
Pada Hari Bumi 2022 ini, masyarakat diajak untuk sadar akan mitigasi iklim, adaptasi, dan ketahanan perubahan iklim dimulai dengan pilihan sehari-hari. Masyarakat di seluruh dunia dapat berpartisipasi dalam melindungi dan memulihkan lingkungan untuk mencegah perubahan iklim.