G20 Waspadai Siswa Mengalami Learning Loss, Apa Itu?

ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Sejumlah siswa mengikuti proses pembelajaran di SMPN 1 Kota Tangerang, Banten, Kamis (12/5/2022). Sekolah di Tangerang mulai menggelar pembelajaran tatap muka 100 persen setelah libur Lebaran 2022.
20/5/2022, 11.23 WIB

Dunia pendidikan mengalami masalah pada dua tahun terakhir pandemi Covid-19. Salah satu masalah yang menjadi perhatian G20 adalah learning loss atau hilangnya kemampuan siswa.

Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda mengatakan masalah lainnya adalah kendala teknologi dalam penerapan pembelajaran sistem online, terbatasnya media pembelajaran, hingga kesehatan mental siswa dan guru.

"Jika tidak segera diatasi learning loss ini akan berpengaruh pada keseleruhan kualitas pendidikan Indonesia," ujar Maudy Ayunda, Juru Bicara Presidensi G20 pada Kamis (19/5).

Dikutip dari The Glossary of Education Reform, learning loss  adalah hilangnya keterampilan dan pengetahuan atau kemunduran akademik. Hal ini terjadi karena kesenjangan dalam sistem pendidikan.

Berdasarkan hasil riset Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), kemajuan belajar siswa selama 1 tahun untuk jenjang kelas 1 SD adalah 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi. Namun setelah pandemi,  siswa mengalami learning loss setara dengan 6 bulan dan 5 bulan belajar masing-masing untuk literasi dan numerasi. 

Sedangkan Mendikbudristek Nadiem Makarim telah menghadirkan asesmen nasional sebagai pengganti ujian nasional yang fokus pada perkembangan dan perbaikan capaian belajar dan lingkungan sekolah. Hal ini juga bisa menjadi pemetaan awal dampak learning loss.

Halaman:
Reporter: Dudi Sholachuddin Triambudi

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.