Presiden Joko Widodo mengungkapkan adanya 60 negara yang perekonomiannya diperkirakan akan ambruk. Dari 60 tersebut, 42 di antaranya dipastikan sudah menuju ambruk. Data tersebut diperolehnya melalui International Monetary Fund (IMF).
Banyaknya negara yang terancam perekonomiannya, dinilai Jokowi sebagai kondisi yang berat dalam skala global.
“Mungkin kalau satu atau dua negara bisa dibantu oleh lembaga-lembaga internasional. Tapi kalau sudah 42? Mencapai bisa 60? Kita tidak mengerti apa yang harus kita lakukan,” kata Jokowi saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP pada Selasa (21/6).
Kondisi demikian dianggap Jokowi bukanlah sesuatu yang normal. Dengan banyaknya negara yang menghadapi krisis ekonomi, menurutnya akan memberikan dampak terhadap berbagai krisis lainnya, seperti pangan dan energi.
“Saya kira tadi Ibu Mega sudah mengingatkan kita semuanya tentang itu. Hati hati momen ini,” ujarnya.
Dia mencontohkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai negara. Dari tetangga terdekat Indonesia, Singapura dirinya membeberkan bahwa harga BBM sudah mencapai Rp 31.000. Kemudian di Thailand sebagai sesama negara Asia Tenggara, harga BBM mencapai Rp 20.000. Sementara di Jerman, Jokowi menyampaikan bahwa harga BBM mencapai Rp 31.000.
Saat ini, harga BBM di Indonesia berkisar pada Rp 7.650 untuk Pertalite dan Rp 12.500 untuk Pertamax. Nilai tersebut diungkapkan Jokowi bukanlah harga asli, melainkan harga yang sudah disubsidi oleh pemerintah. Akan tetapi, dia mengingatkan agar Indonesia tidak terlena dengan subsidi yang besar. Menurutnya, subsidi yang besar dapat dialokasikan untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) baru.
“Subsidi kita besar sekali. Itu bisa dipakai untuk membangun ibu kota satu. Angkanya sudah 502 triliun rupiah. Sampai kapan kita bertahan dengan subsidi sebesar ini?” kata Jokowi.
Dari berbagai krisis yang terjadi di kancah global, Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia dapat mengambil peran dengan berbagai sumber daya yang dimiliki. Salah satu kekuatan yang menurutnya dapat digunakan Indonesia adalah batu bara.
Kekuatan Indonesia dalam stok batu bara diceritakan Jokowi bahwa terdapat lima pemimpin negara yang menghubunginya pada Januari lalu untuk meminta stok batu bara.
“Waktu bulan Januari kita stok batu bara, ada lima presiden dan perdana menteri yang telpon ke saya ‘Presiden Jokowi mohon kita dikirim batu baranya ini segera, secepatnya. Kalau tidak mati listrik kita’,” tuturnya.
“Itulah sebetulnya kekuatan besar kita, sehingga nilai tambah itu ada di dalam negeri. Lapangan kerja itu ada di dalam negeri,” kata Jokowi.