DPR Kritik Kebijakan Kompor Listrik Langkah Panik PLN Atasi Oversupply

PLN
Ilustrasi memasak dengan kompor listrik induksi.
26/9/2022, 14.21 WIB

Membebani Penerima Program Konversi

Anggota Dewan Energi Nasional atau DEN, Satya Widya Yudha mengatakan program pengalihan kompor elpiji 3 kg menjadi kompor listrik induksi merupakan langkah yang tergesa-gesa dan minim sosialisasi.

Satya menjelaskan, kompor induksi merupakan kompor yang memiliki sifat statis. Artinya, kompor tersebut harus berada di ruang lingkup terbatas yang tak bisa jauh dari saluran daya listrik. Panjang kabel pun terbatas dan ala kadarnya.

Kondisi yang demikian dinilai tak sesuai dengan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah yang mayoritas adalah pedangang dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kompor induksi kalau mau dipindah agak sulit, apalagi bagi penerima yang sehari-harinya jualan. Berbeda dengan kompor elpiji 3kg yang lebih mudah dibawa kemana saja. Terutama rakyat kecil dan UMKM yang jualan gorengan. Itukan harus dibawa kompornya," kata Satya dalam forum yang sama.

Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menambahkan, klaim kompor listrik induksi sebagai medium ramah lingkungan tak sepenuhnya benar. Alasannya, suplai listrik yang dihasilkan mayoritas berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Adapun PLN membutuhkan tambahan pasokan batu bara untuk pembangkitan listrik seiring meningkatnya konsumsi listrik hingga mencapai 5,3 terawatt jam (TWh). Pada tahun ini, PLN membutuhkan tambahan pasokan batu bara sebanyak 7,7 juta ton.

"Saya kira untuk jangka panjang, emisi karbon masih tinggi karena PLTU masih menggunakan batu bara. Listrik yang dihasilkan masih mengeluarkan emisi tinggi walau dalam konteks kompornya sudah menekan jumlah emisi," sambungnya. "DEN sepakat dengan pemerintah untuk menunda program konversi kompor induksi."

Masih menurut Satya, program pengalihan kompor elpiji 3 kg ke kompor induksi lebih baik diterapkan pada masyarakat menengah ke atas dengan daya berlangganan listrik PLN di antara 3.500 VA sampai 4.000 VA ke atas.

Hal tersebut dirasa lebih mudah karena PLN tak perlu lagi membuat saluran listrik baru dan menaikan daya listrik pelanggan 450 VA dan 900 VA menjadi 3.500 VA dan 4.400 VA. Satya juga mengatakan kewajiban PLN untuk membuat saluran listrik baru bagi para penerima kompor listrik induksi akan menambah beban negara.

"Akan lebih mudah mengimplementasikannya di kelas menengah karena harga listrik dan daya yang dimiliki sudah lebih tinggi karena daya listrik mereka rata-rata sudah di atas 4.400 VA," ujar Satya.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu