Bos BI: Selain Beli Durian Monthong, Musang King Bakal Bisa Pakai QRIS
Turis asal Indonesia yang berlibur ke Thailand kini tidak perlu lagi membawa uang tunai atau menukar dengan mata uang baht jika ingin berbelanja. Bank sentral kedua negara, Indonesia dan Thailand, kini sudah mengintegrasikan sistem pembayaran berbasis quick response code sehingga atau QRIS dapat digunakan secara penuh sejak Agustus lalu.
"Kalau kita pergi ke Thailand sekarang dan membeli durian montong atau lainnya, bisa bayar hanya dengan QR dan kita bayar dengan rupiah secara langsung, bukan baht," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam The 8th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference and Call for Papers (8-IIMEFC), Rabu (5/10).
BI bersama bank sentral Thailand (BoT) telah menggelar uji coba selama interkoneski QRIS dengan kode QR Thailand setahun terakhir, sebelum akhirnya resmi meluncur secara penuh pada akhir Agustus tahun ini.
Setelah Thailand, kerja sama dengan Malaysia kini masih proses uji coba. Sehingga, pembelian durian khas Malaysia, musang king, kata Perry, nantinya juga sudah bisa melalui QRIS.
"Indonesia dan Malaysia sudah uji coba, tiga atau empat bulan lagi dari sekarang akan terkoneksi (penuh)," kata Perry.
BI juga telah mencapai kesepakatan serupa dengan bank sentral Singapura (MAS), dan rencananya resmi meluncur pada paruh kedua tahun depan. Dengan begitu, turis Indonesia yang berlibur ke Singapura tidak perlu lagi membawa uang cash dan menukarnya ke dolar Singapura, melainkan hanya perlu memindai dengan kode QR.
Setelah tiga negara tersebut, selanjutnya kerja sama serupa dilakukan dengan Filipina. Namun BI belum merinci terkait rencana jadwal peluncurannya. Dengan demikian, nantinya lima negara terbesar di Asia Tenggara itu akan memiliki siatem pembayaran dengan kode QR dan fast payment yang saling terhubung.
Presiden Jokowi sebelumnya memamerkan bahwa capain kerja sama QRIS linta negara tersebut menunjukkan bahwa Indonesia "tidak ketinggalan amat". Namun ia juga meminta BI untuk melanjutkan perluasan koneksi QRIS antarnegara. Hal ini untuk mempermudah UMKM maupun pelaku pariwisata lokal untuk bertransaksi dengan penduduk mancanegara.
Jokowi juga berharap, QRIS dapat menjadi platform aplikasi yang digunakan oleh banyak orang. "Jadi kita tidak hanya menjadi pasar," katanya dalam sebuah acara pada akhir Agustus lalu.