Heru Budi Hartono sudah memulai tugasnya sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta. Hari ini, Heru membuka opsi pengaduan masyarakat secara tatap muka maupun elektronik di Pendopo Balai Kota Jakarta.
Layanan aduan sebelumnya sempat berjalan saat era Joko Widodo dan dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama. Bedanya, saat ini masyarakat juga bisa mengadukan masalah kepada Pemerintah Provinsi DKI lewat aplikasi JaKi.
"Ingin secara fisik datang tidak apa-apa, mau lewat aplikasi juga silakan," kata Heru saat meninjau meja pengaduan Pendopo Balai Kota, Selasa (18/10) dikutip dari Antara.
Dibukanya lagi meja pengaduan untuk melayani masyarakat yang lebih nyaman mengadukan masalahnya secara langsung. Heru mengatakan, seluruh pengaduan akan ditindaklanjuti sesuai wilayah warga yang mengadu.
"Seperti tadi pengaduan disampaikan ke RI, nanti ditindaklanjuti per lurah di daerah mana dia tinggal," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden itu.
Posko pengaduan di Pendopo Balai Kota itu dibuka pada Senin hingga Kamis pukul 08.00-09.30 WIB. Heru memerintahkan perwakilan masing-masing kantor wali kota yakni tiga asisten dan kepala bagian untuk bergiliran bertugas.
Saat ini sudah ada lima meja pengaduan yang mewakili wilayah Jakarta yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
Selain itu, ia juga akan mengambil kebijakan berbeda dengan era Anies Baswedan. Salah satunya, tak akan membentuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan mengoptimalkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), asisten, serta tenaga ahli.
Namun ada pula program Anies yang berpotensi dilanjutkan Heru, salah satunya sumur resapan. Meski demikian, proyek tersebut akan dikerjakan di daerah dengan topografi cekungan serta di daerah yang berada di bawah permukaan sungai.
"Nanti kami lihat, pembahasannya dengan ketua DPRD," kata Heru pada Senin (17/8).