Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengkaji kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak atau BBM bagi sepeda motor dan angkutan umum.
"Harga BBM turun khusus sepeda motor dan angkutan umum. Tapi tadi masih dihitung lagi karena pemilik sepeda motor itu jumlahnya 70 juta," kata Cak Imin usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10).
Cak Imin beserta para petinggi DPP PKB pada Senin ini diterima oleh Presiden Jokowi. Cak Imin mengatakan menyampaikan kepada Jokowi hasil rekomendasi 5.000 kader utama PKB. Kader PKB terdiri dari anggota partai, anggota legislatif, dan anggota eksekutif.
Rekomendasi itu memuat juga soal distribusi pupuk, pemanfaatan bonus demografi, dan harga listrik. "Presiden memberikan penekanan terutama untuk milenial. Angkatan muda ini akan betul dijalankan melalui stressing dan refocusing anggaran," kata Cak Imin.
Terkait generasi milenial, Cak Imin menyarankan pemerintah untuk menggenjot pembukaan lapangan kerja agar dapat memanfaatkan bonus demografi dari generasi milenial. Menurutnya, hal ini penting lantaran bonus demografi di dalam negeri hanya akan berlangsung hingga 2030.
Setelah 2030, Cak Imin menilai generasi milenial akan menua dan mencatatkan penurunan produktivitas. Oleh karena itu, Cak Imin berpendapat penyerapan tenaga kerja harus digenjot hingga 2030.
Cak Imin menawarkan agar pemerintah memberikan akses kredit tanpa agunan dan tanpa bunga kepada generasi milenial. Selain itu, Cak Imin mendorong pemerintah untuk memberikan generasi mudah akses teknologi dan keahlian.
Terakhir, Cak Imin meminta pemerintah untuk mengirimkan generasi muda sebanyak-banyaknya ke luar negeri untuk belajar dengan beasiswa. Selain sekolah, Cak Imin berpendapat generasi muda juga dapat belajar di lembaga-lembaga strategis.
Adapun perihal mekanisme distribusi pupuk bersubsidi di dalam negeri, Cak Imin mengusulkan agar petani dengan lahan maksimal seluas setengah hektar mendapatkan prioritas.
Sejauh ini, pupuk bersubsidi diberikan kepada petani dengan luas lahan garapan maksimal dua hektar per musim. Selain itu, petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani.
Namun, Cak Imin mengatakan rekomendasi tersebut masuk akan dikaji mengingat ketersediaan pupuk di dalam negeri minim. Pasalnya, bahan baku pupuk berupa Fosfor (P) dan Kalium (K) tersendat akibat perang Rusia-Ukraina.
Terakhir, Cak Imin merekomendasikan pemerintah untuk mensubsidi penuh biaya listrik pada rumah tangga dengna tegangan 450 volt ampere (VA). Seperti diketahui, pemerintah memberikan subsidi pada rumah tangga dengna tegangan 450 VA - 900 VA.
"Itu kira-kira poinnya dan kami mendapatkan banyak arahan dan masukan dari Pak Presiden," kata Cak Imin.