Rahasia Tari Pendet yang Bikin Joe Biden dan Tamu KTT G20 Kagum

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/nym.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (tengah) tiba di terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (13/11/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
14/11/2022, 12.06 WIB

Seiring perkembangan zaman, para seniman kemudian mengembangkan tarian yang semula hanya berfungsi sebagai tari upacara berkembang menjadi tari hiburan (balih-balihan) yang berfungsi sebagai tari penyambutan atau tarian selamat datang untuk para tamu.

Menurut Dibia dalam setiap gerakan tari yang berusia lebih dari 70 tahun itu tersirat pesan kebersamaan dan kesatuan rasa. Di dalam tarian itu tidak ada ekspresi individu. Semuanya merupakan ekspresi kelompok sehingga rasa kebersamaan sangat dipentingkan. 

“Dengan seni kita bisa mengusik kesadaran para pimpinan negara bahwa kita memang harus bersama-sama dalam menghadapi kondisi dunia seperti sekarang ini. Oleh karenanya, pas sekali kalau tarian ini dibawakan menyambut delegasi G20. Itu kan misi untuk kebersamaan para kepala negara supaya bersama-sama memikirkan kondisi dunia tanpa pilih kasih,” kata Dibia.

Dibia menaruh tiga harapan pada penyelenggaraan KTT G20. Pertama, penyajian tari pendet menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah pemilik asli tarian ini. Kedua, penggunaan tari pendet dalam penyambutan memberikan sentuhan estetik yang sangat kental tentang Bali. Ketiga, lewat tarian masyarakat Bali hendak memberitahukan bentuk kreativitas khas Bali, yang selalu berorientasi pada nilai-nilai tradisional, tidak terbelenggu dengan ikatan-ikatan yang kaku.

Ia menambahkan tari pendet untuk penyambutan tamu terinspirasi dari tarian upacara. Karena itu, namanya serupa. Meski demikian ada yang membedakan antara tari pendet untuk upacara dengan tari pendet penyambutan.

Pada tari pendet penyambutan (pendet puja astuti) koreografi lebih formal dengan struktur gerakan lebih jelas. Sedangkan gerakan dan properti tari pendet untuk upacara jauh lebih sederhana. 

“Untuk upacara, penarinya membawa sesaji. Sedangkan kalau tari penyambutan untuk tamu di akhir tariannya menabur bunga sebagai ucapan selamat datang,” jelas Dibia.

Baik tari pendet upacara maupun tari pendet penyambutan sama-sama menggunakan janur. Pada tari pendet upacara, janur berfungsi sebagai ubo rampe sesaji. Sedangkan pada tari pendet penyambutan (puja astuti), janur adalah dekorasi yang bersifat mempercantik properti. 

“Lalu untuk kostum, penari memakai selendang kuning merah sebagai simbol kehormatan. Di gerakan, ada kedua tangan dikatupkan di depan itu juga merupakan simbol penghormatan,” kata Dibia.

Halaman:

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.