Jokowi Tuntas Terima Booster Kedua, Pakai Vaksin Produksi Siapa?

Katadata
Ketahanan kesehatan dipadukan dengan ketahanan energi dan pangan merupakan aspek yang sangat penting bagi kesejahteraan bangsa Indonesia ke depan.
Penulis: Andi M. Arief
24/11/2022, 11.04 WIB

Presiden Joko Widodo telah menerima vaksinasi Covid-19 keempat atau booster penguat. Jokowi mengatakan vaksinasi booster penguat merupakan hal yang penting bagi tenaga kesehatan, masyarakat dengan tingkat interaksi yang tinggi, dan lansia dengan umur di atas 60 tahun.

"Kenapa kita memerlukan booster? Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid-19 dari orang ke orang yang paling penting," kata Presiden Jokowi di Istana Bogor, Kamis (24/11).

Saat ini Kepala Negara yang lahir pada pada 21 Juni 1961 telah berumur 61 tahun pada tahun ini. Adapun, booster penguat yang disuntikkan ke Presiden Widodo adalah hasil produksi PT Bio Farma, yakni IndoVac.

Jokowi mencatat penggunaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama telah mencapai 205 juta dosis. Sedangkan penggunaan vaksin dosis kedua sejumlah 172 juta dosis. Untuk vaksin dosis ketiga atau booster baru 66 juta dosis. Sementara itu, vaksinasi booster penguat baru sekitar 730.000 dosis.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan vaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai 234 juta dosis. Artinya, realisasi vaksinasi booster saat ini baru 28,2% dari target.

Budi menilai vaksinasi booster penting untuk menghindari masyarakat dari perawatan di rumah sakit atau kematian saat terkena Covid-19.

Budi mendata 74% pasien Covid-19 dengan kondisi sedang dan berat yang dirawat di rumah sakit belum menerima vaksin booster. Adapun, 84% pasien Covid-19 yang meninggal pada gelombang kasus positif Covid-19 terakhir belum mendapatkan vaksin booster.

"Jadi, buat masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat dibooster. Khusus untuk tenaga kesehatan dan lansia di atas 60 tahun, segera lakukan booster kedua dan jangan lupa boosternya pakai IndoVac," kata Budi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menyampaikan produksi IndoVac oleh Bio Farma adalah salah satu bentuk kemandirian kesehatan nasional. Erick menyampaikan akan terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memproduksi jenis vaksin lainnya.

"Kami akan mengembangkan teknologi vaksin yang ada di Kementerian BUMN, khususnya yang dipimpin Bio Farma," ujar Erick.

Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk memberikan lansia booster vaksinasi Covid-19 kedua. Langkah ini diambil untuk mencegah keparahan dan kematian akibat lonjakan virus corona saat ini.  

Percepatan booster kedua dilakukan bersamaan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Ini karena masih ada beberapa daerah dengan cakupan vaksinasi dan booster di bawah 70% populasi.

Reporter: Andi M. Arief