Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau RK masuk dalam radar calon wakil presiden (cawapres) dengan elektabilitas tertinggi pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 mendatang. Temuan tersebut didapatkan dari hasil survei nasional dua lembaga survei yang dilakukan secara terpisah oleh Poltracking Indonesia dan Charta Politika Indonesia.
Pada hasil survei yang dirilis Charta Politika Indonesia, elektabilitas RK mendapatkan hasil tertinggi sebesar 21,4%. Suara RK lebih besar dari yang diperoleh Sandiaga Uno yang memperoleh 17,6%, diikuti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada posisi ketiga dengan 10,3% suara.
"Ridwan Kamil di peringkat pertama, mulai menjauhi Sandiaga Uno," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dalam paparan survei, Kamis (22/12).
Selain tiga nama cawapres teratas didapatkan beberapa nama lainnya dengan elektabilitas di bawah 10%. Nama cawapres potensial itu adalah Erick Thohir (8,4%), Khofifah Indar Parawansa (6,1%), Muhaimin Iskandar (4,4%), Andika Perkasa (4,3%), Puan Maharani (4,2%), Basuki T Purnama atau Ahok (3,3%), Airlangga Hartarto (2,2%), dan Susi Pudjiastuti (1,5%).
Pada hasil survei lainnya yang dirilis oleh Poltracking Indonesia, RK kembali masuk dalam tiga besar cawapres dengan elektabilitas tertinggi. Dalam survei yang digelar pada 21-27 November 2022 Ridwan menempati posisi kedua dengan raihan suara 14,0%.
Sementara pada posisi teratas ada nama Erick Thohir dengan 15,1%. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti berada di posisi ketiga dengan perolehan 11,7% suara.
Sandiaga Uno membuntuti di posisi keempat dengan memperoleh 9,2%. Nama berikutnya adalah Khofifah Indar Parawansa (5,5%), Muhaimin Iskandar (5,3%), Puan Maharani (3,4%), Mahfud MD (2,9%), Andika Perkasa (2,5%), dan Airlangga Hartarto (1,9%).
"Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, melihat Pemilu Serentak 2024 masih satu tahun lebih. Tetapi melihat tendensi peta kekuatan politik terbaru capres, cawapres, dan partai politik terkuat akan mengarah pada beberapa figur dan partai potensial seperti terekam dalam survei," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, dalam keterangan resmi, Kamis (22/12).
Pada dua survei tersebut, para responden disodorkan sejumlah nama tokoh dan kemudian dipersilakan untuk memilih salah satu nama yang akan dipilih sebagai cawapres. Adapun, Charta Politika Indonesia melakukan survei pada 8-16 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 1220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi, dengan menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) . Sedangkan angka margin of error survei berada di +/- 2.83% pada tingkat kepercayaan 95%.
Lalu, untuk survei yang dirilis Poltracking Indonesia dilakukan pada 21-27 November 2022, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei tersebut 1220 responden, dengan margin of error +/- 2.9%, pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei tersebut menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir.
Adapun, pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak, di mana setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.