Gangguan pada layanan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) akibat serangan siber akhirnya dapat teratasi. Setelah sempat mengalami gangguan selama empat hari, pihak bank menyatakan seluruh layanan sudah berangsur normal dan pulih sejak Kamis (11/5).
Serangan siber yang meretas sistem mereka diduga adalah Ransomware, sejenis virus malware yang menyerang perangkat dengan sistem enkripsi data.
Melalui media sosial, Ransomware LockBit 3.0 mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan BSI, dan mengklaim telah berhasil merebut data sebesar 1,5 terabyte (TB) yang mencakup 15 juta informasi pelanggan dan karyawan.
Isu mengenai serangan siber terhadap layanan BSI menjadi berita terpopuler atau top news Katadata.co.id pada akhir pekan ini. Simak juga berita menarik lainnya seperti BCA Mobile yang juga mengalami gangguan, dan petuah Presiden Joko Widodo kepada relawan dalam memilih pemimpin.
Berikut Top News Katadata.co.id:
1. Ransomware LockBit Klaim Serang Layanan BSI, Curi Data 15 Juta Nasabah
Geng Ransomware LockBit 3.0 mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan BSI. Mereka mengumumkan telah mencuri 1,5 terabyte data internal, termasuk 15 juta informasi pribadi pelanggan dan informasi karyawan.
Hal itu diungkapkan @darktracer_int dalam akun twitternya, Sabtu (13/5). "Mereka mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal," cuit akun tersebut.
Geng hacker LockBit mengatakan jika mereka memulai penetrasi sistem BSI pada 8 Mei 2023. Hal itu, langsung menyebabkan layanan berhenti beroperasi.
"Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik daripada dengan berani berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan semacam pekerjaan teknis yang dilakukan di bank," bunyi pernyataan LockBit 3.0.
2. Mengenal Ransomware LockBit, Peretas yang Klaim Curi Data BSI
Grup Ransomware LockBit 3.0 merupakan kelompok yang diduga mendalangi sepertiga serangan ransomware pada Semester II-2022 hingga awal 2023.
Kelompok peretas tersebut mengumumkan telah mencuri 1,5 terabyte data internal BSI, termasuk 15 juta informasi pribadi pelanggan dan informasi karyawan.
Hal itu diungkapkan @darktracer_int dalam akun twitternya, Sabtu (13/5). "Mereka mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal," cuit akun tersebut.
Gang hacker LockBit mengatakan jika mereka menyerang BSI pada 8 Mei 2023. Hal itu langsung menyebabkan layanan langsung berhenti beroperasi.
"Kami memberikan waktu 72 jam kepada Manajemen Bank untuk menghubungi Lockbitsupp dan menyelesaikan masalah tersebut," ujarnya.
Siapa kelompok Ransomware LockBit 3.0?
3. BCA Mobile Error, Ini Penjelasan Manajemen
Aplikasi mobile PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Mobile mengalami gangguan sejak Minggu pagi (14/5). Gangguan BCA Mobile ini menjadi ramai diperbincangkan warganet di media sosial Twitter karena tidak bisa melakukan transaksi perbankan.
Menyikapi hal ini, EVP Corporate Communication & Social Responsibility, Hera F. Haryn, menjelaskan BCA melakukan pemeliharaan sistem dan jaringan BCA mobile pada Minggu (14/5) pukul 00.00 - 05.00 pagi.
Hal tersebut merupakan pemeliharaan rutin BCA dalam upaya meningkatkan layanan platform transaksi yang aman dan andal untuk seluruh nasabah.
"Setelah proses stabilisasi pasca pemeliharaan sistem, saat ini BCA mobile sudah beroperasi dengan normal. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kendala yang sempat terjadi," kata Hera, dalam keterangan resminya yang diperoleh Katadata.co.id, Minggu (14/5).
4. Jokowi: Hati-Hati Pilih Pemimpin, Potensi Indonesia Maju Bisa Hilang
Presiden Jokowi kembali meminta relawan untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jokowi mengatakan peluang Indonesia menjadi negara maju bisa tertutup jika rakyat salah memilih pemimpin.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).
Jokowi mengatakan Indonesia mendapatkan kesempatan jadi negara maju dalam 13 tahun ke depan. Alasannya, ada bonus demografi yang bisa menjadi potensi.
Namun, menurutnya kesempatan tersebut hanya akan terjadi sekali dalam satu tahun. Oleh sebab itu, diperlukan pemimpin yang bisa memanfaatkan peluang itu demi membawa Indonesia lebih maju.
"Begitu kita keliru pilih pemimpin untuk 13 tahun, hilang kesempatan jadi negara maju. Hati-hati," kata Jokowi dalam acara Puncak Musra di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5) seperti disiarkan Kompas TV.
5. Indonesia jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga Islamic Development Bank
Indonesia meningkatkan kepemilikan sahamnya di Islamic Development Bank (IsDB) dari sebelumnya di posisi ke-12 menjadi terbesar ketiga.
Dewan Gubernur IsDB secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia pada Sidang Tahunan IsDB ke-48 pada 10-13 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi.
Dengan persetujuan tersebut, Indonesia menduduki peringkat pemegang saham IsDB terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Libya, dan berada di atas Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, UAE, dan Turki.
Terdapat sejumlah pertimbangan pemerintah meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya. Pertama, Indonesia merupakan anggota sekaligus pendiri IsDB sejak 1974 mengoptimalkan kapasitasnya dan memberikan dampak yang lebih besar dalam agenda pembangunan global.
Kedua, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia ingin menjadi mitra IsDB yang lebih kuat untuk meningkatkan peran IsDB, mewujudkan agenda reformasi, dan melaksanakan mandatnya dalam membantu negara-negara anggota, terutama negara-negara anggota miskin dan rentan, serta komunitas muslim di dunia.