Erick Thohir: Generasi Muda Punya Peran Penting Berantas Korupsi

Antara
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) bersama Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung Fadil Zumhana (kiri), Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana (kedua kanan) dan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Mohammad Nasih (kanan) foto bersama saat kegiatan \"Sound of Justice Road to Campus 2023\" di Aseec Tower Universitas Airlangga Surabaya, Minggu (27/8/2023). (ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin)
Penulis: Lona Olavia
27/8/2023, 21.06 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan generasi muda mempunyai peranan penting dalam pemberantasan korupsi. Kaum muda menurutnya mampu mewujudkan Indonesia bersih korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

“Indonesia mempunyai sejarah panjang dalam keterlibatan generasi muda dalam membangun negara,” kata Erick dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (27/8) dikutip dari Antara.

Hal itu disampaikan Erick Thohir dalam acara "Sound Of Justice Road To Campus 2023" bertajuk “Demi Indonesia Tanpa Korupsi, yang digelar di Gedung Ternate Aseec Tower Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur.

Dalam kegiatan itu, Erick mengatakan sudah saatnya generasi muda mempunyai komitmen untuk bicara kejujuran, transparansi dengan solusi, berani melawan korupsi, dan mempunyai karakter kuat dalam mewujudkan Indonesia bersih.

Dia meyakini Indonesia akan bisa bebas korupsi jika dipimpin generasi muda yang mau berkomitmen untuk selalu berbicara kejujuran, menjaga akhlak, dan karakter pemimpin bersih.

“Saya yakin korupsi bisa dihapuskan ketika generasi muda saat ini punya komitmen kepada para pendahulu, karena semua itu harus terjadi dari usia dini,” kata Erick.

Ia pun meyakini generasi muda mempunyai peranan sangat penting dalam transformasi BUMN dan bersih-bersih BUMN.

Lebih lanjut Erick menyampaikan tanggung jawab Kementerian BUMN dalam mengelola korporasi negara yang bertujuan untuk memperkuat benteng ekonomi nasional dan pelopor pembangunan. Untuk itu, ditegaskannya BUMN harus bersih dan kuat.

"Kementerian BUMN sebagai benteng ekonomi nasional karena 30% ekonomi nasional ada di BUMN dan ini korporasi yang harus memberikan pendapatan kepada negara, maka penting bagi kami untuk berkomitmen menjaga BUMN agar kuat dan makin bersih," ujar Erick.

Erick menambahkan Kementerian BUMN menyadari bahwa bersih- bersih tidak bisa dilakukan sendiri, butuh keterlibatan banyak pihak, salah satunya dengan menggandeng kejaksaan, seperti yang dilakukan saat ini.

Upaya bersih-bersih yang dilakukan Kementerian BUMN mendapat apresiasi Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung Fadil Zumhana yang hadir membuka acara "Sound Of Justice Road To Campus 2023" bertajuk “Demi Indonesia Tanpa Korupsi" tersebut.

Menurut Fadil, langkah tersebut menunjukkan komitmen dalam upaya bersih-bersih yang dilakukan di lingkungan BUMN.



Ia menambahkan kerja sama antara Kejaksaan Agung dan Kementerian BUMN terbukti memberikan hasil yang signifikan. Salah satunya penyelesaian restrukturisasi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

“Kerja sama ini terus dilanjutkan ke depannya, termasuk penyelesaian sejumlah kasus yang tengah berjalan,” kata Fadil.

Senada Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan bahwa pemberantasan korupsi guna mewujudkan Indonesia bersih harus dimulai sejak dini.

“Pendidikan anti korupsi sejak dini sangat penting demi tercipta generasi yang sadar dan memahami bahaya korupsi, bentuk-bentuk korupsi, dan tahu akan sanksi yang akan diterima,” kata Nasih.

Reporter: Antara