Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul sementara di sejumlah rumah tahanan di Indonesia. Di antaranya Rutan KPK, Bareskrim hingga Makassar.
Prabowo-Gibran memperoleh suara terbanyak di TPS 901 Rutan Bareskrim Polri, Jakarta pada Rabu (14/2). Pemungutan suara di TPS 901 Rutan Bareskrim diikuti 100 tahanan yang terdaftar sebagai pemilih.
Berdasarkan hasil penghitungan suara, pasangan calon nomor urut 1 Anies - Muhaimin memperoleh 27 suara, sedangkan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar - Mahfud hanya memperoleh tujuh suara.
Suara terbanyak diraih oleh pasangan Prabowo - Gibran sebanyak 60 suara. Namun dari 100 pemilih tersebut, terdapat satu surat suara yang dinyatakan tidak sah.
Kepala Bagian Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Rorenmin Bareskrim Polri Kombes Pol. Gatot Agus Budi Utomo mengatakan, semua tahanan yang melakukan pencoblosan memiliki hak pilih.
"Satu surat suara tidak sah karena tidak dicoblos. Polri menjamin tahanan yang ada di Rutan Polri untuk menggunakan hak pilihnya sesuai ketentuan," kata Gatot dikutip dari Antara, Kamis (15/2).
Prabowo Unggul di Rutan KPK
Selain di rutan Bareskrim, pasangan Prabowo - Gibran juga meraih suara terbanyak di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Lokasi Khusus (Loksus) 901 Rutan KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Di TPS tersebut pasangan Anies - Muhaimin meraih 24 suara, Prabowo - Gibran memperoleh 38 suara, dan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud mendapatkan 9 suara.
Terdapat 5 suara dinyatakan tidak sah. Menurut Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 901 Yuri Gunarto, suara tidak sah tersebut karena surat suara dicoblos lebih dari satu kali.
"Coblosnya lebih dari satu, semuanya dicoblosin. Kesengajaan mereka, mungkin mereka bingung milihnya, fans semua," kata Yuri di TPS 901 Rutan KPK, Jakarta Selatan.
Lampaui Suara Ganjar-Anies di Rutan Makassar
Tak hanya itu, Prabowo-Gibran juga kembali unggul di TPS Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I A Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Dari pantauan di Lapas Kelas I A Makassar terdapat tiga TPS hasil penghitungan suara, total perolehan suara didapatkan paslon Prabowo-Gibran sebanyak 474 suara mengungguli dua rivalnya.
Di TPS 901, Anies-Muhaimin memperoleh 68 suara. Sementara Prabowo-Gibran unggul dengan 204 suara dan Ganjar - Mahfud hanya mendapatkan 15 suara.
Selanjutnya di TPS 904, Anies-Muhaimin mendapatkan 43 suara, Prabowo - Gibran memperoleh 135 suara dan paslon Ganjar-Mahfud mendapatkan 16 suara. Di TPS 905, Anies - Muhaimin memperoleh 43 suara, pasangan Prabowo-Gibran 135 suara, dan pasangan Ganjar - Mahfud hanya enam suara.
Sementara di Rutan Kelas I A Makassar juga memiliki tiga TPS, dari tiga paslon yang dipilih masyarakat binaan, hanya paslon Prabowo - Gibran yang menang dengan total perolehan sebanyak 488 suara.
Rinciannya, di TPS 902 Rutan setempat, Anies - Muhaimin mendapatkan 50 suara, Prabowo - Gibran memperoleh 168 suara, dan Ganjar - Mahfud memperoleh 17 suara. Untuk suara yang dianggap tidak sah atau batal di TPS 902 sebanyak empat suara.
Selanjutnya, di TPS 903, Anies-Muhaimin mendapatkan 53 suara, Prabowo - Gibran memperoleh 199 suara, sedangkan pasangan Ganjar - Mahfud hanya memiliki 19 suara. Suara tidak sah atau batal yakni tiga suara.
Dan di TPS 906, Anies - Muhaimin mendapatkan 30 suara, Prabowo - Gibran raih 121 suara dan Ganjar Mahfud hanya peroleh 18 suara. Suara tidak sah atau batal dua suara.
Ketua KPPS 902 Rutan Kelas 1 Makassar Rustanto mengatakan, surat suara yang tidak sah disebabkan ada beberapa hal. Sedangkan untuk situasi di Rutan Makassar saat pelaksanaan pencoblosan berjalan aman, lancar dan kondusif.
"Kalau suara tidak sah atau batal itu karena di coblos tiga-tiganya, ada juga mencoblos bukan di dalam kolom foto, tapi diluar. Alhamdulillah, kita bersyukur selama proses pemungutan suara kondisi dan keadaan aman dan relatif terkendali semuanya," kata Rustanto.