Lampaui Ekspor, Impor Tanaman Pangan Semester I Tembus Rp 35,5 T

Katadata
Jagung menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia, Ekspor beras, jagung, kacang tanah, ubi jalar, dan lainnya mencapai US$ 12 juta ke 29 negara.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
13/8/2019, 08.00 WIB

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, impor tanaman pangan segar sepanjang semester I 2019 mencapai Rp 35,5 triliun. Angka tersebut masih jauh lebih tinggi dibanding torehan ekspor tanaman pangan yang mencapai US$ 12 juta atau sekitar Rp 171 miliar pada Januari-Juni 2019. 

Adapun secara volume, ekspor beragam komoditas tanaman tersebut mencapai 14,9 ribu ton, jauh tertinggal dibanding impor yang tercatat sebesar 8 juta ton. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Suwandi mengatakan pihaknya berkomitmen terus mendorong ekspor. Karena, ekspor komoditas pangan segar Indonesia telah menembus hingga 29 negara. "Ekspor beras, jagung, kacang tanah, ubi jalar, dan lainnya mencapai US$ 12 juta ke 29 negara," kata dia di Jakarta, Senin (12/8).

Dari 10 komoditas pangan yang diekspor, volume terbesar dicatat oleh komoditas ubi jalar (4.856 ton),  kacang hijau (3.378 ton), kedelai (2.831 ton), dan talas (1.910 ton). Adapun, ekspor ditujukan untuk beberapa negara, seperti Jepang, Hongkong, Korea, Tiongkok, Thailand, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia dan Arab Saudi.

(Baca: Imbas Perang Dagang, Tiongkok Hapus Kuota Impor 3 Komoditas Pertanian)

Selain komoditas tadi, Kementan juga mencatat beberapa komoditas potensial yang bisa didorong untuk ekspor, contohnya beras organik, ketan hitam, beras premium, dan beras tarabas. Kemudian, kacang hijau, talas, ubi jalar, dan janggel jagung. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika