Produksi Rendah, Kadin Usul Pemerintah Garap Peremajaan Kebun Kelapa
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengusulkan agar pemerintah melakukan peremajaan kebun kelapa rakyat. Hal ini dilakukan guna meningkatkan produksi kelapa yang rendah akibat banyak tanaman berumur tua.
Wakil Ketua Komite Ketahanan Pangan Kadin Suharyo Husen mengatakan industri perkebunan kelapa dalam negeri memiliki prospek yang besar. Hanya saja, tidak dikembangkan secara maksimal, ditambah usia tanaman yang sudah tua.
"Peremajaan (kebun kelapa) ini tugas pemerintah. Produksi kelapa petani itu rendah sekali, di bawah 6 ton per hektare," kata Suharyo di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (30/7).
(Baca: Genjot Ekspor, Kementan Garap Komoditas Potensial Daerah Perbatasan)
Dia mengatakan, luas perkebunan kelapa di Indonesia saat ini mencapai 3,7 hektare. Dari jumlah tersebut 97% didominasi oleh perkebunan rakyat.
Sayangnya, kelapa yang dimiliki petani tersebut rata-rata sudah berusia tua dan hanya diolah secara sederhana. Adapun peremajaan perkebunan kelapa hingga saat ini belum banyak dilakukan karena terkendala modal. Sehingga dampaknya, terjadi penurunan produksi kelapa.
Selain itu, berbeda dengan komoditas lain seperti karet atau kelapa, untuk komoditas kelapa tidak ada jaminan bakal terserap maksimal. Padahal, kelapa merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bernilai tambah.
Dia pun menyayangkan masih banyak kelapa dalam bentuk bulat yang diekspor, terutama dari Provinsi Riau. Oleh karena itu, dia berharap industri kelapa terpadu dapat segera dibangun.
Kasubdit Kelapa dan Tanaman Lain Kementerian Pertanian Unggul Ametung mengatakan, pemerintah saat ini sedang melakukan peremajaan, terutama pada kebun kelapa dalam, atau kelapa yang berbuah pada umur tua pada 6-8 tahun. Peremajaan dilakukan di 19 provinsi di Indonesia.
(Baca: Pemerintah Bidik Peremajaan Kebun Karet hingga 700 Ribu Hektare)
Kementan juga mencatat, luas lahan yang rusak mencapai 500 ribu hektar. "Karena itu (peremajaan) dilakukan secara bertahap," katanya.
Selain itu, peremajaan juga dilakukan melalui program Benih Unggul Perkebunan (BUN) 500. Melalui program tersebut, penyediaan bibit unggul kelapa mencapai 132 ribu hektar.
Unggul mengatakan, jumlah pohon yang diremajakan setiap hektar mencapai 120 pohon atau 120 benih. Adapun biaya peremajaan meliputi biaya benih seharga Rp 20 ribu per benih dengan biaya pupuk pestisida mencapai Rp 30 juta per hektar.