Stabilisasi Harga, Kementan Pasok 38 Ton Bawang lewat Operasi Pasar

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Seorang pekerja menata bibit bawang merah saat proses pengasapan di sentra bawang merah Desa Pakijangan, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (17/3).
Penulis: Ekarina
5/4/2019, 12.18 WIB

Partisipasi Eksportir Bawang 

Selain dari piuhak pemerintah, operasi pasar bawang merah juga diikuti sejumlah eksportir. 

Direktur PT. Revi Makmur Sentosa Brebes, Beni Santoso mengaku tergerak untuk berpartisipasi dalam kegiatan operasi pasar dengan menggelontorkan bebapa stok bawang yang ada di gudang.

Menurutnya,  kenaikan harga bawang saat ini buka dikarenakan adanya kelangkaan, tapi karena ada pengurangan stok di Brebes akibat panen sedikit mundur.

"Tapi pasokan bawang merah masih bisa ambil dari Madura, Bima, Probolinggo, Demak dan Kendal. Stok di gudang kami keluarin untuk bantu operasi pasar," katanya.

Senada dengan Beni, Direktur Bawang Mas 99 Surabaya, Herry Thio, menyambut positif operasi pasar bawang merah yang dijual dengan harga lebih murah. 

"Kami ingin berpartisipasi membantu stabilkan harga dengan melibatkan mitra usaha lain untuk mendukung Operasi Pasar ini," ujar Herry.

(Baca: KPPU Duga Ada Indikasi Persaingan Tak Sehat pada Impor Bawang Putih)

Sementara itu, Direktur Sayuran Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab disela kunjungan kerjanya di Indramayu juga mengungkapkan penyebab berkurangnya pasokan bawang merah di wilayah tersebut karema waktu panen mundur beberapa minggu di sentra terbesar Brebes.

Menurutnya, petani bawang merah Brebes terus melakukan penanaman meski harga sempat anjlok.

Sementara ketika penanaman di Brebes berkurang, Ismail mengatakan, penanaman di daerah penyangga meluas ke Demak, Kendal, Pemalang, Tegal dan Cirebon. Pertengahan April ini, bahkan dia menyebut petani Kabupaten Kendal siap panen 350 hektar, Demak 1.600 hektar belum lagi di Brebes dan sentra lainnya.

"Seiring pasokan yang makin banyak, harga mestinya ikut tergerek stabil," katanya.

Menurut Ismail, sebagai komoditas non substitusi, kenaikan harga bahan bawang merah cukup meresahkan masyarakat dan menurunkan daya beli. Apalagi disparitas harga di tingkat petani dan pedagang cukup tinggi.

"Untuk itu, pemerintah berperan di sini agar tidak ada yang berani berspekulasi. Kami bantu dengan operasi pasar bawang merah, baik untuk konsumsi di Pasar Jakarta dan Surabaya maupun untuk benih di Indramayu. Harga benihnya hanya 23 ribu per kilogram," tutup Ismail.

Merujuk data Ditjen Hortikultura, luas tanam bawang merah pada April 2019 sebesar 9.265 hektare dengan luas panen sebesar 9.418 hektare. Diperkirakan stok April 90.414 ton.

Sementara Mei 2019, luas panen bawang merah diperkirakan mencapai 9.418 hektare dengan perkiraan stok  sekitar 94.214 ton.

Halaman: