“Sementara untuk konsumsinya, tahun ini diperkirakan stagnan di kisaran 300 ribu ton,” ujarnya.
Untuk meningkatkan produksi, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang mengungkapkan perkebunan kopi masih membutuhkan replanting atau penanaman baru sekitar 30% dari total luas lahan kopi sebesar 1,2 juta hektare. Produksi dan produktivitas kopi diharapkan bisa makin optimal bila didukung dengan penggunaan bibit yang lebih berkualitas.
(Baca Juga : Konsumsi Kopi Naik Tajam, Produksinya Stagnan)
Guna mendukung peningkatan produktivitas, Kementerian Pertanian tahun ini berencana melakukan replanting terhadap 16.400 hektare lahan. Dana yang digunakan berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). "Tujuannya agar produktivitas meningkat hingga 2 ton per hektare," ujar Bambang.
Dari total produksi, lebih dari 70% produksi masih dalam bentuk kopi robusta, sisanya merupakan kopi arabika. Namun, ke depan pemerintah berencana lebih menggenjot produksi kopi arabika. “Kami akan ganti kopi robusta di dataran ringgi dengan kopi arabika yang lebih cocok iklimnya,” kata Bambang.