Anggaran Besar, Benih Bantuan Pemerintah Berkualitas Buruk

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Petani memisahkan bibit padi untuk ditanam di lahan sawah di Sambiroto, Ngawi, Jawa Timur, Senin (13/3).
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
28/8/2017, 12.09 WIB

(Baca juga: Kementan Luncurkan Dua Jenis Bibit Padi Tahan Kekeringan dan Hama)

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan, pengadaan benih sebesar Rp 5,5 triliun dalam RAPBN 2018 bakal dilakukan melalui kerja sama dengan Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI). "Tanpa MPPI, kami yakin tidak bisa optimal," kata Amran pada 21 AGustus 2017 lalu.

MPPI dipimpin oleh Herman Khaeron yang juga Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membidangi masalah pertanian. Menurutnya, MPPI berisi pelaku usaha benih dari kalangan profesional, birokrat, dan akademisi.

Padahal, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan mekanisme penyaluran bantuan ke petani di perdesaan seharusnya diubah. Sebab, bantuan berupa barang seperti benih, bibit, dan pupuk kadang tidak cocok dengan kebutuhan petani.

(Baca juga:  Pemerintah Bakal Ubah Penyaluran Subsidi Bibit Petani)

Darmin akan mengganti bantuan benih dan bibit dengan subsidi berupa pendanaan yang dapat dibelanjakan secara mandiri. “Bibit itu kalau mau bantu rakyat, biarkan market yang jual, bantu rakyatnya dengan memberi subsidi,” kata Darmin, pada Mei lalu.

Halaman:
Reporter: Michael Reily