BPJT memperkirakan kebijakan sistem ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat mampu membuat 3.300 orang yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi, beralih ke transportasi umum. Perkiraan ini mengacu pada asumsi terdapat 1-2 orang dalam satu mobil, yang melintas di gerbang tol tersebut.

(Baca: Jasa Marga Akan Mulai Bebaskan Lahan Tol Jakarta-Cikampek Selatan)

Bambang Prihartono menargetkan akan mengadakan 1.000 bus ke depannya. Pemerintah akan menggandeng pihak-pihak swasta untuk menyediakan tambahan armada bus, yang disebar hingga ke kompleks-kompleks perumahan di Bekasi. Saat ini sudah ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkomitmen menyediakan bus baru tersebut, yaitu Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD).

Dia menyesalkan pengembang yang membangun perumahan, tidak menyediakan angkutan massal. Pengembang dinilai hanya menjual jarak yang dekat dengan akses tol yang menyebabkan masyarakat semakin banyak menggunakan kendaraan peribadi.

"Makanya rumah-rumah itu kami siapkan bus. Kami targetkan 1.000 bus, karena sudah terlanjur berserakan (komplek perumahan)," ujar Bambang.

Pemberlakuan sistem ganjil-genap sendiri akan mulai diterapkan pada 12 Maret mendatang dari pukul 06.00 - 09.00 WIB pada hari kerja di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur.

Halaman: