PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengungkapkan belum bisa mencapai target angkutan barang melalui kereta api sepanjang tahun lalu. Dari target 39,9 juta ton angkutan barang 2017, Kereta Api Indonesia (KAI) hanya berhasil mengangkut 36 juta ton atau 91 persen dari target.
Meski tak mencapai target, jumlah barang yang diangkut KAI sepanjang 2017 sudah naik sekitar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 32 juta ton.
“Kami berupaya keras supaya bisa membantu angkutan barang pindah, yang biasanya lari ke jalan raya, pindah ke kereta api dengan banyak tujuan,” ujar Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmono saat ditemui di Gedung Jakarta Railway Center (JRC), Selasa (9/1).
(Baca: Baru Bangun 11,9%, Jalur Kereta Api Tak Akan Capai Target Hingga 2019)
Tujuan yang dimaksud oleh Edi seperti mengurangi kemacetan, angka kecelakaan di jalan raya, dan agar jalan raya tidak cepat rusak. Banyak hal yang ingin dicapai oleh KAI dengan bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut.
Perusahaan plat merah ini berupaya dengan merumuskan perbaikan angkutan kereta barang yang terhubung ke pelabuhan-pelabuhan, seperti sedang membangun trek atau jalur rel kereta baru menuju Pelabuhan Tanjung Emas. Dia menyatakan sudah banyak persiapan yang dilakukan untuk mewujudkan hal ini.
(Baca: KAI Angkut 4,85 Juta Penumpang pada Libur Natal & Tahun Baru 2018)
“Saya berikan contoh, mau narik petikemas yang mendarat di Tanjung Emas. Itu pembangunan trek menuju ke pelabuhan (Tanjung Emas) sedang kami siapkan,” ujarnya.
Selain itu, KAI juga terus melakukan kajian dalam perencanaan ini. Karena ada perbedaan yang mendasar antara kereta dengan truk. Mengangkut barang dengan moda truk bisa mengantar ke banyak titik lokasi (point to point), sedangkan kereta hanya bisa dari stasiun ke stasiun. Makanya angkutan truk lebih banyak digunakan ketimbang kereta.
KAI tengah mengkaji kemungkinan agar kereta bisa mengangkut barang dan diantarkan langsung ke tujuan. “Sehingga, kalau bisa harganya kompetitif dengan truk, maka ini bisa menggantikan (moda truk),” kata Edi.
(Baca: Rawat Sarana Kereta Api, KAI Dapat Rp 1,3 Triliun dari Kemenhub)
Ihya Ulum Aldin