KAI Akan Tambah 60 Gerbong Kereta Barang Sumatera Selatan

Katadata | Arief Kamaludin
11/10/2017, 16.20 WIB

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menambah 60 unit gerbong kereta barang Sumatera Selatan, menjadi 120 unit gerbong. Penambahan gerbong ini dilakukan sebagai upaya perusahaan pelat merah ini memperlancar arus logistik di daerah tersebut.

Direktur Utama Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan saat ini penambahan gerbong sebenarnya sudah dilakukan sebagai uji coba pengangkutan batu bara. "Ini kami coba dulu dengan 120 unit gerbong," kata Edi dalam diskusi yang digelar Kamar Dagang dan Industri Indonesia di JIExpo, Jakarta, Rabu (11/9).

Edi mengungkapkan penambahan gerbong ini untuk mengintensifkan angkutan barang dengan menggunakan kereta agar luas lagi. Saat ini angkutan barang dengan kereta api porsinya baru mencapai 1% dari total barang yang diangkut seluruh moda transportasi.

Angkutan barang menggunakan kereta bisa mengurangi kepadatan lalu lintas. Penambahan 60 gerbong kereta dapat mengangkut 60 TEUs kontainer. Selama ini 60 kontainer ini diangkut menggunakan truk yang memenuhi jalan raya di Sumatera Selatan.

Karena angkutan kereta lebih efektif mengangkut banyak muatan, KAI juga berencana melakukan penambahan gerbong kereta barang di Jawa Barat. Meski tidak menyebutkan secara pasti jumlahnya, Edi mengatakan gerbong-gerbong kereta ini akan didatangkan ke Stasiun Gedebage, Bandung.  

"Peluang investasinya sebenarnya luar biasa," katanya. (Baca: Pemerintah Akan Aktifkan Lagi Jalur Kereta Bogor-Cianjur-Bandung)

Selain itu, Edi juga mengatakan pihaknya telah siap mereaktivasi jalur kereta Bandung hingga Ciwidey. Rencana ini sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Aktivasi jalur kereta tersebut bisa mengurangi kemacetan dan beban jalan di Bandung.

Dia mengaku investasi yang akan dikeluarkan KAI untuk mereaktivasi jalur kereta ini sangat besar. Sebagian harus dibangun melayang (elevated), karena sudah sangat padat dengan bangunan di atas lahannya.

Pemerintah memang sedang mengarahkan angkutan barang dilakukan dengan menggunakan kereta. Selain bisa mengangkut lebih banyak dan mengurangi kemacetan, pengangkutan dengan kereta juga bisa mengurangi beban di jalan raya. Makanya pemerintah berencana melakukan pembatasan kendaraan berat yang melintasi jalan tol.

Meski memandang transportasi kereta bisa memperlancar arus logistik, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organda bidang Angkutan Barang, Ivan Kamadjaja mengaku masih keberatan, apabila pembatasan kendaraan berat diterapkan di jalan tol Jakarta - Cikampek, "Saya usul kenapa tidak situasional saja (terbatas hanya apabila sedang macet)," katanya.

 (Baca: Beroperasi Mulai 8 Oktober, KRL Jakarta-Cikarang Layani 32 Perjalanan)