Sementara jumlah proyek strategis nasional di bidang kereta api ini sebenarnya mencapai 23 proyek. "Tapi memang tidak ada urgensi waktu selesainya," kata Zulfikri.

(Baca juga: Pemerintah Siapkan 2 Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya)

Meski demikian tidak semua proyek yang ditargetkan selesai tersebut dapat beroperasi dengan penuh. Zulfikri menjelaskan salah satu contohnya adalah rel kereta Makassar - Pare-pare. "Karena topografi jelang Pare-pare terjal, perlu 6 kilometer pembangunan terowongan," katanya.

Sedangkan Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Popik Montanasyah menyatakan, dalam rencana strategis 2015 hinga 2019 harus ada 3.258 kilometer rel terbangun. Namun adanya kesenjangan pembiayaan membuat hal ini sulit untuk dicapai.

"Karena 27 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), 73 persen didanai pihak lain," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution