Jual Produk BUMN Lain, Sarinah Bakal Luncurkan Aplikasi E-Commerce

Arief Kamaludin | KATADATA
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
12/3/2018, 17.10 WIB

PT Sarinah (Persero) akan meluncurkan aplikasi e-commerce sebagai salah satu media penjualan produk serta pendekatan langsung ke konsumen. Untuk promosi, Sarinah masih mengandalkan platform marketplace lain seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Direktur Retail Sarinah Lies Permana Lestari mengungkapkan, situs SarinahOnline.co.id telah diperkenalkan lewat soft launching pada 29 Desember 2017 lalu. “Setelah triwulan pertama akan kami grand launching, sekaligus kami luncurkan aplikasi digitalnya,” kata Lies di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (12/3).

Lies mengungkapkan, situs e-commerce Sarinah saat ini dalam tahap penyempurnaan. Oleh karena itu, Sarinah bekerja sama terlebih dahulu dengan tiga marketplace ternama untuk belajar sekaligus promosi.

(Baca juga: Ingin Saingi Starbucks, PTPN XII Jual Kopi Lewat Kafe Milik Sarinah)

Nantinya, Sarinah akan mengutamakan kolaborasi dengan BUMN lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Selain penjualan produk Sarinah, aplikasinya akan menyediakan tiket pesawat, tiket kereta, dan pesanan makanan. “Kita mendekatkan diri lewat perilaku konsumen,” ujar Lies.

Menurutnya, toko online Sarinah sebagai pendatang baru mesti observasi penjualan produk dan sistem yang efektif. Alasannya, karakteristik pembeli online dan offline berbeda.

Produk yang dijual Sarinah juga masih berkaitan dengan ekonomi kreatif seperti kerajinan, busana, dan furnitur. “Dua bulan, animonya cukup baik,” ujar Lies.

Selain merambah bisnis digital, Sarinah juga akan lebih mengembangkan bisnis perusahaan ke perdagangan antarnegara. Sarinah misalnya, bakal membuka kantor representasi dengan skema kolaborasi dengan rekanan lokal di Mekah, Saudi Arabia dan Tokyo, Jepang.

(Baca juga: Gandeng 3 Bank BUMN, KAI Buat Kartu Elektronik Transportasi)

Tujuan pembukaan gerai di luar negeri itu adalah mendongkrak ekspor produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM). “Kami lagi kerjakan, mudah-mudahan tercapai di semester I tahun ini,” ujar Ngurah.

Ngurah menjelaskan, banyak UKM yang menitipkan produk makanan dan minuman seperti sambal dan keripik. “Kita kemas dan tawarkan agar menjadi salah satu komoditas ekspor,” katanya.

Reporter: Michael Reily