UMKM Bertahan, Pandemi Corona Ciptakan Tren Baru di Bisnis Kuliner

/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190929038.jpg
Ilustrasi, seorang pelaku usaha menata aneka makanan ringan berbahan dasar kelor yang dipamerkan pada Festival Kelor di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (29/9/2019).
Penulis: Desy Setyowati
21/4/2020, 12.33 WIB

“Walaupun situasi secara umum sedang susah karena adanya Covid-19, tapi selalu ada order masuk di resto saya. Terutama selalu ramai saat happy hour Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) GoFood yang diskon 70%,” kata Eka dalam siaran pers, Selasa (21/4).

(Baca: Siasat Empat UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Corona)

Sedangkan pemilik Takoyaki Ichi Citra Ajeng menggunakan safety seal GoFood untuk menutup wadah kemasan agar tetap bersih ketika sampai di tangan konsumen. Ia juga menambahkan menu sehat yaitu minuman jus dengan buah asli dan susu, serta menggelar program Traktir Driver.

Gojek mencatat, pendapatan mitra yang mengikuti program promosi Harkulnas rerata 2,75 kali lipat lebih tinggi dibandingkan merchant yang tidak berpartisipasi.

Sedangkan Fitri Saniatul Hasanah yang memiliki usaha makanan bernama Vidikitchen di Bandung berfokus pada kebersihan dapur dan peralatan masaknya. Di tengah pandemi corona ini, ia mengandalkan  layanan Kirim ke Banyak Tujuan dan Banyak Pemesanan Sekaligus di platform Grab.

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyebutkan, pengiriman barang oleh social seller menggunakan GrabExpress meningkat 40% selama pandemi corona.  “Di masa yang sulit seperti saat ini, kami sadar bahwa berhenti berusaha bukalah jawaban,” katanya dalam siaran pers, kemarin (20/4).

(Baca: Bisnis Anjlok akibat Pandemi Corona, UMKM Bisa Ubah Strategi Usaha)

Halaman: