Shopee menggaet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam meresmikan kampus Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan teknologi asal Singapura ini menargetkan 700 ribu pelaku UMKM di wilayah ini beralih ke digital dalam setahun.
“Kami berharap Kampus UMKM Shopee Semarang dapat berkontribusi signifikan terhadap perkembangan bisnis UMKM, guna menjadi salah satu lokomotif perekonomian daerah di Jawa Tengah,” kata Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja dalam keterangan pers, Minggu (15/8).
Kampus UMKM itu dibangun di Hetero Space, Banyumanik, Semarang. Fasilitas ini menyediakan pusat pendidikan, pendampingan, dan pelatihan untuk pelaku UMKM di Semarang.
Pendampingan yang diberikan berupa edukasi berkesinambungan terkait bisnis online. Lalu, memberikan pendanaan dengan bunga rendah melalui Spinjam.
Ada juga modal untuk penjual baru melakukan promosi, berupa voucer toko. Lalu modal untuk pedagang anyar meningkatkan kunjungan ke toko dalam bentuk kredit iklan.
Selain itu, gratis ongkos kirim Xtra bebas biaya khusus untuk UMKM di Jawa Tengah yang mengikuti program.
Pelaku UMKM di Jawa Tengah juga bisa melakukan pemasaran di laman khusus di Shopee. E-commerce ini pun menyediakan sistem inventori dan pengiriman barang yang terdiri dari sistem logistik terintegrasi, Seller Center atau sistem kelola toko, dan Stoku yang merupakan sistem kelola inventaris.
Kampus UMKM itu juga mempunyai fasilitas pendukung performa bisnis UMKM. Ini di antaranya trainer Shopee terdedikasi, pojok studio foto, live streaming room, pusat edukasi, dan simulasi gudang.
Handhika mengatakan, perusahaan menyasar UMKM di Jawa Tengah karena dinilai potensial. “Kami melihat potensi besar dari para pelaku UMKM di Semarang untuk dikenal pasar dunia, seperti produk kulit, kain tenun, produk keramik, dan fashion muslim,” katanya.
Ganjar Pranowo menilai, Kampus UMM itu bisa membantu pelaku usaha untuk lebih memahami cara berjualan online. “Memberi jalan (menyasar) konsumen, dan diajarkan bagaimana cara berjualan yang menarik. Bahkan nantinya akan ditambahkan tempat lain,” kata dia.
Ia optimistis, fasilitas seperti itu membantu UMKM untuk bangkit dan lebih tangguh. “Peran marketplace semacam ini sangat diperlukan. Jadi teman-teman kalau masih belum mengerti, bisa datang ke tempat ini dan gratis,” ujarnya.
Sebelumnya, Shopee menggaet Gubernur Jawa Barat Ridwan Kambil untuk membangun fasilitas pelatihan bagi UMKM berorientasi ekspor di Bandung. Kampus UMKM Shopee ini dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.
Beberapa di antaranya pengadaan belajar cara membuka usaha melalui toko online, pelatihan mengenai ekspor hingga penyediaan pendamping. "Semoga tahun depan, kami bisa mencetak 100 ribu eksportir dari Jawa Barat," kata Direktur Eksekutif Shopee Christin Djuarto dalam acara peresmian virtual, dua pekan lalu (5/8).
E-commerce asal Singapura itu juga menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta yang diwakili oleh Walikota Gibran Rakabuming Raka dalam mempersiapkan UMKM Solo Go Ekspor.
Shopee mencatat, ada sekitar 40 ribu pelaku UMKM di Surakarta yang terdaftar di platform. Sebanyak 5.000 di antaranya memiliki toko ekspor aktif.
Kolaborasi idengan pemerintah kota Surakarta itu berupa pendampingan atau edukasi dari hulu ke hilir pada lima fokus utama, yaitu edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran daring (online), sistem pembayaran dan logistik, dan ekspor.