Hampir 10 Juta UMKM RI Beralih ke Digital saat Pandemi Covid-19

ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/nz
Kepala BI Papua Barat Rut Eka Trisilowati melihat produk lokal di pojok UMKM Binan Bank Indonesia di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (11/11/2021).
Penulis: Desy Setyowati
11/2/2022, 15.17 WIB

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebutkan, 9,2 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia beralih ke digital selama pandemi corona. Secara keseluruhan, totalnya bisa lebih dari 17 juta.

“Sudah 9,2 juta UMKM yang on-boarding ke digital,” kata Bima dalam Sofa Talk Series bertema ‘Konektivitas Digital dan Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19’ secara virtual, Jumat (11/2).

Asosiasi e-commerce pun berfokus memberikan pelatihan, agar ada lebih banyak UMKM yang beralih ke digital. IdEA tengah menyusun kurikulum supaya pelaku usaha kecil dan menengah bisa ‘naik kelas’ lewat platform digital.

“Kami ingin kurikulum UMKM kita (Indonesia) sama dengan negara lain,” ujar Bima.

Staf Khusus Menteri Kominfo sekaligus Co-Chair Digital Economy Working Group G20 2022 Dedy Permadi menambahkan, pemerintah memilik tugas mendorong UMKM naik kelas. Caranya, melalui platform digital.

“Yang lebih penting dari itu, mereka bisa bertahan dalam berjualan di dunia digital. Kemudian naik kelas lagi, bisa ekspansi dan bahkan bersaing di skala global,” kata Dedy.

Akhir tahun lalu, Asisten Deputi Ekonomi Digital Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Edwin Manansang mengatakan bahwa 15,9 juta UMKM sudah beralih ke digital per Oktober 2021.

Saat itu, Kominfo, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi menyampaikan data yang berbeda soal jumlah UMKM  yang beralih ke digital sejak awal pandemi corona.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari beberapa kementerian, penambahannya sekitar 7 - 8 juta UMKM sejak awal pandemi corona hingga Oktober 2021.

Jika Bima Laga mencatat jumlahnya mencapai 9,2 juta per akhir 2021, maka ada penambahan sekitar 1,2 juta - 2,2 juta dalam dua bulan.

Itu artinya, ada sekitar 17,1 juta hingga 18,1 UMKM yang sudah beralih ke digital per tahun lalu. Sedangkan total UMKM di Indonesia lebih dari 60 juta.

“Pandemi corona itu masa di mana teknologi digital menjadi keharusan. Tapi sebagian besar UMKM belum memanfaatkan secara optimal,” kata Rizal dalam webinar bertajuk ‘Mendorong Adaptasi Digital Melalui Strategi Omnichannel’, dikutip dari Antara, akhir tahun lalu (27/10/2021).

Ia juga mencatat, UMKM di Indonesia setidaknya menghadapi tujuh tantangan untuk beralih ke layanan digital yakni:

  1. Kurang inovasi digital
  2. Laporan keuangan belum memadai sehingga sulit memperoleh akses pembiayaan perbankan
  3. Rendahnya produktivitas
  4. Strategi pemasaran harus diperbaiki
  5. Perizinan
  6. Kualitas produk
  7. Pemikiran pelaku UMKM yang enggan berkompetisi

Mindset banyak UMKM, terutama di luar kota besar, keinginan untuk berkompetisi itu kurang. Mereka yang utama itu bisa untuk makan sekeluarga,” ujar Rizal.