JD.ID Resmi Tutup Layanan Logistik, Apakah Ada PHK Karyawan?

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.
Pengunjung menggunakan platform penjualan digital (e-commerce) JD.ID di Paris van Java Mall, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/5/2021).
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
24/1/2023, 12.55 WIB

Perusahaan menjelaskan PHK sebagai salah satu langkah untuk menyesuaikan struktur perusahaan dengan perubahan industri. ““Salah satu langkah yang diambil manajemen yakni perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan,” kata Setya dalam keterangan pers, Selasa (13/12/2022).

Penutupan bisnis logistik dan PHK karyawan di tengah kabar JD.Com akan melepas operasional bisnis JD.ID yang melayani kawasan Indonesia. Namun Setya menyampaikan, belum ada pembahasan terkait hal ini di tingkat manajemen.

Perusahaan berfokus dengan program Super 8 yang dimulai sejak Agustus. "Semuanya masih on the track," kata Setya melalui email pada awal Desember lalu. 

JD.com dikabarkan mempertimbangkan untuk menutup operasi di Indonesia dan Thailand. Ini bertujuan mengurangi kerugian di kawasan Asia Tenggara dan memperkuat operasional di Cina.

Sumber South China Morning Post mengatakan, pertumbuhan penjualan menjadi tantangan JD.com di Asia Tenggara. Saat ini, perusahaan mencari investor untuk mencaplok bisnis mereka di Indonesia di Thailand.

Tiga orang yang memahami bisnis e-commerce Indonesia mengatakan, JD.com mencari investor untuk mengambil alih saham di JD.ID. Langkah yang sama akan dilakukan pada JD Central di Thailand.

Rumor tersebut awalnya dilaporkan oleh media Cina yakni Xiaguangshe. Sumber mengatakan, ekspansi perusahaan di Indonesia dan Thailand dalam delapan tahun belakangan menghabiskan biaya US$ 1,39 miliar atau setara Rp 21,8 triliun.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani