WHO Imbau Tak Pakai Uang Tunai, DANA, Gopay & LinkAja Panen Transaksi?

Katadata/Desy Setyowati
Ilustrasi, salah satu merek minuman menyediakan layanan pembayaran mulai dari GoPay, OVO, DANA hingga LinkAja.
7/3/2020, 07.44 WIB

Dikutip dari The Telegraph, covid-19 kemungkinan dapat menempel di permukaan uang kertas selama beberapa hari. Belum ada penelitian terkait hal itu.

Namun, Bank of England juga mengakui bahwa uang tunai dapat membawa bakteri atau virus. Karena itu, WHO mengimbau konsumen mencuci tangan setelah menyentuh uang kertas.

Pertengahan bulan lalu, bank sentral Tiongkok menghancurkan uang tunai yang berpotensi terinfeksi virus corona. Uang kertas yang dihancurkan utamanya yang berasal dari daerah berisiko tinggi terinfeksi covid-19 seperti Wuhan, rumah sakit dan pasar.

(Baca: LIPI Ungkap Potensi Corona Menyebar Lewat Ponsel & Paket E-Commerce)

Semua bank di Tiongkok pun diminta membersihkan uang tunai dengan disinfektan, sinar ultraviolet dan ditempatkan di ruangan yang suhunya tinggi. Lalu, uang tersebut wajib disimpan selama tujuh hingga 14 hari sebelum dilepas ke konsumen.

Dikutip dari CNN Internasional, covid-19 memang tidak bisa menular melalui benda mati. Namun, penderita dapat menularkan virus corona melalui cairan seperti droplet atau partikel kecil dari mulut maupun keringat ketika memegang benda mati.

Menurut studi di New York pada 2017, pada uang kertas ditemukan DNA hewan peliharan, jejak obat-obatan, bakteri hingga virus. Meski begitu, bukan berarti uang tunai berbahaya bagi kesehatan.

(Baca: Corona Mewabah, GoPay: Transaksi Layanan Kesehatan Berpeluang Naik)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur