Setelah DANA, Samsung Pay Kolaborasi dengan GoPay

Katadata/desy setyowati
Pengumuman kerja sama Samsung dengan GoPay dan DANA, melalui Samsung Pay. GoPay dan DANA bisa diakses lewat Samsung Pay.
Penulis: Desy Setyowati
10/10/2019, 15.37 WIB

Dari jumlah tersebut, 87% memakai layanan uang elektronik berbasis aplikasi (apps-based). Sebanyak 20% di antaranya memiliki lebih dari satu aplikasi dompet digital.

Responden yang disurvei rerata menggunakan dompet digital selama 5,9-9,2 bulan. Frekuensi penggunaannya 2,3 kali per minggu. Sedangkan isi ulang (top up) rata-rata dilakukan dua sampai tiga kali sebulan, dengan nominal Rp 153 ribu hingga Rp 186 ribu.

(Baca: Laba Huawei Naik Meski Kena Sanksi AS, Samsung dan Apple Justru Turun)

Berkaca dari data tersebut, menurutnya layanan agregator seperti Samsung Pay dibutuhkan. “Kami tidak menutup kemungkinan ke depannya bekerja sama dengan dompet digital lain,” kata Denny. Samsung juga terbuka untuk berkolaborasi dengan fintech sektor lain seperti pembiayaan (lending).

Chief Executive Officer (CEO) DANA Vincent Iswara mengatakan, pengguna merespons positif kerja sama ini. “Saat ini, hamper semua toko menerima pembayaran digital, dan itu akan melebar ke kota kecil. Belum lagi ada inisiatif standardisasi kode QR (QRIS),” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata. “Kolaborasi ini akan memudahkan dan menyederhanakan pengalaman pengguna dalam bertransaksi di ratusan ribu rekan usaha kami,” katanya dalam siaran pers.

Hanya saja, Samsung Pay hanya bisa digunakan di ponsel Samsung yang didukung sistem minimal Android Pie atau Android 9. Untuk ponsel keluaran terbaru, aplikasi Samsung Pay sudah tersedia. Sedangkan yang lainnya harus diunduh terlebih dulu.

(Baca: Persaingan Bisnis Dompet Digital Makin Ketat dan Mengerucut)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati