Fintech dan E-Commerce Optimistis Bisa Salurkan Bansos

rawpixel/123rf
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
5/12/2018, 09.37 WIB

Hampir dua tahun sejak pemerintah mengkaji penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) secara digital, namun tak kunjung terealisasi. Sementara, beberapa perusahaan e-commerce dan financial technology (fintech) menilai platform mereka cukup mumpuni untuk terlibat.

Direktur MicroSave Manoj Kumar Sharma mengatakan, di beberapa negara seperti India, fintech memberikan asistensi kepada bank dalam menyalurkan bantuan subsidi pemerintah. Di Indonesia, menurutnya peluang bagi fintech di Indonesia untuk menyalurkan bansos juga terbuka.

Untuk mendukung hal itu, perlu dibangun infrastruktur yang mendukung proses Know Your Customer (KYC) secara elektronik (e-KYC). "Potensi e-KYC di Indonesia sangatlah besar seiring dengan sudah banyaknya masyarakat yang memiliki identitas digital (E-KTP)," kata dia di Fintech Space, Jakarta, Selasa (4/12). Salah satu caranya, bisa dengan mengakses data ke Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk proses pengenalan nasabah.

Secara keseluruhan, menurut dia, penyaluran Bansos melalui fintech sangat memungkinkan. Sebab, transaksi melalui fintech bisa terlacak. "Setiap orang meninggalkan jejak yang bisa dilacak, seperti gambar yang diunggah (ke sosial media) ataupun transaksi," ujarnya. 

Head of Payment & Financial Services  Bukalapak Destya Praditya menambahkan, e-commerce juga bisa terlibat dalam penyaluran Bansos. Skema yang ia usulkan adalah Bukalapak menyediakan produk-produk yang bisa dibeli menggunakan dana Bansos. "Dan itu bisa disaring (oleh teknologi Bukalapak)," ujar dia.

(Baca juga: Pemerintah Kaji Penyaluran KUR dan Bansos Lewat Fintech)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati