Kode QR BI Akan Bisa Dipakai Transaksi di Jepang hingga Arab Saudi

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.
Ilustrasi, karyawan Bank Indonesia Cirebon menjelaskan kepada pelaku UMKM tentang aplikasi uang elektronik di Desa Kenanga, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (24/7/2020).
3/9/2020, 14.51 WIB

Filianingsih menjelaskan, peningkatan jumlah mitra menggambarkan manfaat yang mereka dapat saat menggunakan QRIS. “Transaksi pun menjadi lebih cepat, bisa tercatat dan terekam dalam bentuk credit scoring," ujar dia.

Selain itu, keamanan transaksi lebih terjaga karena sistem pembayaran digital melindungi nasabah dari uang palsu.

Ia optimistis, QRIS akan lebih banyak digunakan ke depan. Ia pun menerapkan dua langkah untuk memastikan masyarakat konsisten menggunakan QRIS, meski pandemi Covid-19 usai.

 Pertama, menggandeng pemerintah, penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) termasuk bank dan non-bank, platform e-commerce. Dengan begitu, promosi berupa diskon hingga uang kembali (cashback) dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan QRIS.

Hingga saat ini, 47% pembayaran di e-commerce dilakukan secara non-tunai. Sedangkan nilai transaksi e-commerce pada kuartal II mencapai Rp 55,9 triliun.

"Bahkan, penyaluran bantuan sosial (bansos) dan Kartu Prakerja kini sudah memakai uang elektronik," ujar dia.

Kedua, mendorong transaksi non-tunai di lingkup pemerintah daerah. Transaksi itu mulai dari pemungutan retribusi pasar, parkir, pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), pembayaran surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan sebagainya.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur