Warga Indonesia Akan Bisa Belanja di Malaysia dan Thailand Pakai QRIS

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.
Konsumen bertransaksi menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di salah satu kedai kopi rumahan di UMKM Skema Coffe, Lebak, Banten, Kamis (9/9/2021).
15/2/2022, 13.08 WIB

Bank Indonesia (BI) menargetkan 15 juta pengguna alat pembayaran berbasis standardisasi kode quick response (QRIS) tahun ini. Salah satu strateginya, memperluas layanan QRIS ke Malaysia dan Thailand.

Deputi Gubernur BI Doni P Juwono mengatakan, dengan perluasan layanan itu, warga Indonesia, Malaysia, dan Thailand dapat menggunakan QRIS pada mitra penjual atau merchant offline dan online di negara masing-masing.

"Sekarang BI, Bank Negara Malaysia, dan Thailand mengujicobakan QRIS lintas-batas untuk konsumen dan pedagang di masing-masing negara," kata Doni dalam acara G20 BI Finance Tracking Side Event Series secara virtual, Selasa (15/2).

Perluasan layanan QRIS baru masuk tahap uji coba. BI akan melakukan peluncuran dan komersialisasi layanan pada kuartal III tahun ini.

Ke depan, BI juga bakal memperluas layanan pembayaran lintas-batas di Malaysia dan Thailand.

Doni mengatakan, perluasan layanan QRIS merupakan cara BI mendorong inklusi keuangan di kawasan Asia Tenggara. Ini sejalan dengan rekomendasi Financial Stability Board tentang pembayaran lintas-batas atau cross border yang disepakati dalam Presidensi G20.

"Kerja sama Indonesia, Malaysia, dan Thailand juga menandai pencapaian tonggak penting untuk mendorong integrasi keuangan di kawasan Asia," kata Doni.

Ia mengatakan, pembayaran lintas-batas seperti melalui QRIS dapat mendorong inklusi keuangan global lebih cepat, transparan, dan terjangkau. "Kami percaya digitalisasi mampu mentransformasikan Indonesia dan menjawab tantangan di era new normal," katanya.

Selain itu, upaya perluasan layanan QRIS seiring dengan target BI menggaet 15 juta merchant baru yang menggunakan QRIS tahun ini.

Berdasarkan laporan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, jumlah merchant pengguna QRIS mencapai 12,2 juta per akhir tahun lalu (5/11/2021). Angka ini melonjak 297,1% dibandingkan 22 Maret 2020 sebanyak 3,08 juta.

Rincian pengguna QRIS per akhir tahun lalu (5/11/2021) sebagai berikut:

  • Usaha mikro 7,53 juta
  • Usaha kecil 3,2 juta
  • Usaha menengah 928 ribu
  • Usaha besar 449,3 ribu
  • Sektor donasi/sosial 124,5 ribu

Wakil Ketua Umum III Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Harianto Gunawan mengatakan, penyelenggara fintech di Indonesia pun turut serta mendorong penggunaan QRIS di masyarakat. "Kami melakukan kerjasama dengan stakeholder, memberikan sosialisasi, dan literasi agar adopsi QRIS ini masif," katanya.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan