Setelah Zipmex, Giliran Bursa Kripto Coinbase Diselidiki SEC Amerika
Komisi sekuritas dan bursa Amerika Serikat (SEC) sedang menyelidiki bursa kripto global Coinbase Global karena dianggap memperdagangkan aset digital yang seharusnya terdaftar sebagai sekuritas. Sebelum Coinbase, bursa kripto lainnya Zipmex pun mendapat teguran dari komisi sekuritas dan bursa Thailand.
SEC Amerika sedang menyelidiki beberapa token yang terdaftar di Coinbase. SEC menuduh bahwa tujuh cryptocurrency yang terdaftar di Coinbase adalah sekuritas.
Ketua SEC Gary Gensler mengatakan Coinbase harusnya mendaftar sebagai bursa sekuritas nasional. Sedangkan, Chief Legal Officer Coinbase Paul Grewal mengatakan bahwa perusahaan sebenarnya tidak mencantumkan sekuritas di platformnya.
Namun, atas tuduhan itu Coinbase bersedia bekerja sama dengan SEC. "Kami yakin bahwa proses ketekunan kami yang ketat, sebuah proses yang telah ditinjau SEC menjauhkan sekuritas dari platform kami," kata Grewal dikutip dari Reuters, Selasa (26/7).
Sebelumnya, SEC juga menyelidiki adanya praktik ilegal insider trading di Coinbase. Praktik ini memungkinkan investor di bursa mendapat informasi tentang peluang dan keuntungan transaksinya.
Praktik insider trading ini dilakukan oleh orang dalam, yakni product manager Coinbase Ishan Wahi. Ia dituding membantu mengoordinasikan pengumuman daftar publik platform yang mencakup aset atau token kripto tertentu yang akan tersedia untuk diperdagangkan. Padahal, Coinbase memperlakukan informasi tersebut sebagai rahasia.
Sejak Juni 2021 hingga April 2022, Ishan berulang kali memberi tahu waktu dan isi pengumuman daftar aset yang potensial kepada saudaranya Nikhil Wahi dan temannya Sameer Ramani. Skema insider trading ini sudah berjalan lama dan menghasilkan keuntungan ilegal dengan total lebih dari US$ 1,1 juta.
SEC AS kemudian mengajukan penyelidikannya ke pengadilan distrik federal di Seattle, AS. SEC AS menuduh karyawan Coinbase itu melanggar ketentuan anti-penipuan bursa.
Sedangkan, bursa kripto lainnya Zipmex juga menghadapi penyelidikan negara. Komisi sekuritas dan bursa Thailand (SEC) menyelidiki ada tidaknya potensi kerugian masyarakat setelah bursa kripto Zipmex menangguhkan penarikan dana pekan lalu.
Zipmex memang menangguhkan penarikan dana untuk fiat dan aset pengguna, karena masalah keuangan rekanan, termasuk bandar kripto bangkrut, Celsius.
SEC pun menyelidiki kemungkinan pengguna rugi, setelah bursa kripto itu menangguhkan sementara penarikan dana. SEC bekerja sama dengan penegak hukum Thailand.
“Sebenarnya, sebelumnya SEC mengeluarkan surat yang meminta Zipmex menyediakan sistem efisien untuk menghubungi pelanggan dan menangani keluhan, serta mempertimbangkan perlindungan kepentingan pelanggan,” kata SEC dalam pengumuman dikutip dari Cointelegraph, Senin (25/7).