Startup UangTeman Dikabarkan Diusut soal Pajak, CEO Disebut ke Qatar

Instagram/@uangteman
Ilustrasi platform fintech UangTeman
Penulis: Lenny Septiani
15/5/2023, 14.24 WIB

Startup teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending UangTeman dikabarkan diselidiki terkait penggelapan pajak. CEO disebut-sebut pergi ke Qatar.

Kabar bahwa startup UangTeman tengah diselidiki terkait dugaan penggelapan pajak pertama kali dilaporkan oleh Tech In Asia. Katadata.co.id mengonfirmasi kabar ini kepada konsultan perusahaan, namun belum ada tanggapan.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti mengatakan, Ditjen Pajak tidak dapat menyampaikan detail terkait UangTeman karena termasuk dalam lingkup rahasia jabatan.

"Berdasarkan Undang-undang, Ditjen Pajak juga tidak diperkenankan menyampaikannya kepada publik," kata Dwi kepada Katadata.co.id, Selasa (16/5).

Mantan karyawan startup UangTeman menyampaikan perusahaan tidak membayarkan pajak karyawan sejak 2020. Pekerja memang menerima bukti potong pajak, namun petugas Ditjen Pajak mengatakan belum dibayarkan.

“Tagihan BPJS Ketenagakerjaan dan gaji pegawai juga belum dibayarkan,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (15/5).

Ia menyebutkan ada sekitar 90 mantan karyawan yang menjadi korban. Selain itu, ada lebih dari 40 pegawai startup UangTeman yang tidak dipecat, tetapi tak mendapatkan gaji.

Dia pun membagikan tangkapan layar atau screenshot pesan dari CEO UangTeman Aidil Zulkifli. Tertulis bahwa Aidil berada di Qatar untuk bekerja sementara di perusahaan keluarga.

Ia bertugas membantu investasi dan perdagangan komoditas untuk anggota keluarga kerajaan di Uni Emirat Arab atau UEA.

Aidil juga menyatakan gaji, pajak dan tanggungan lainnya akan dibayarkan sebelum Juni.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani