Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat, kredit macet startup pinjaman online atau pinjol melonjak dari 2,82% pada April menjadi 3,36% per Mei. Meski begitu, OJK menilai persentase ini masih cukup baik.
Total outstanding atau utang di startup pinjaman online yang masih berjalan Rp 51,46 triliun per Mei. Jika menghitung kredit macet 3,36% dari total outstanding, maka nilainya Rp 1,73 triliun.
Kredit macet di industri startup teknologi finansial atau fintech lending disebut juga TWP 90 alias tingkat wanprestasi di atas 90 hari.
TWP 90 startup pinjaman online atau pinjol melonjak 19% dibandingkan Mei. Padahal, pertumbuhan nilai pembiayaan yang disalurkan justru menurun. Rinciannya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Outstanding pinjaman | Pertumbuhan (yoy) | Kredit macet | |
Desember 2021 | Rp 29,88 Triliun | 95,05% | 2,29% |
Mei 2022 | Rp 40,17 Triliun | 84,71% | 2,28% |
Desember 2022 | Rp 51,12 Triliun | 71,09% | 2,78% |
April 2023 | Rp 50,53 Triliun | 30,64% | 2,82% |
Mei 2023 | Rp 51,46 Triliun | 28,11% | 3,36% |
Meski begitu, Anggota Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa kredit macet atau TWP 90 startup pinjaman online atau pinjol dalam kondisi cukup baik. Sebab, di bawah batas atas dari OJK yakni 5%.
Namun ia mengakui bahwa TWP 90 3,36% pada Mei merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2020 atau ketika pandemi Covid-19 melanda.
"Pada awal pandemi Covid, mencapai 8,82%. Tapi berjalannya waktu, menurun ke kisaran 2,8% - 3,3%. Saat ini TWP 90 di level 3,36% kami anggap masih cukup baik," kata Ogi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Juni, Selasa (4/7).