Huawei Akan Setop Produksi Cip Andalan karena Tertekan Sanksi Trump

123RF.com
Ilustrasi Huawei
Penulis: Desy Setyowati
8/8/2020, 18.07 WIB

Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies Co akan berhenti memproduksi cip (chipset) andalannya, Kirin pada bulan depan. Alasannya, perusahaan tertekan sanksi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Huawei masuk daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan di AS sejak awal tahun lalu. Alhasil, korporasi ini tak bisa bekerja sama dengan perusahaan asal Negeri Paman Sam.

“Tekanan AS terhadap pemasok Huawei membuat HiSilicon tak bisa terus memproduksi cip, komponen utama ponsel,” kata CEO Unit Bisnis Konsumen Huawei Richard Yu dikutip dari Reuters, Sabtu (8/8).

Pada Mei lalu, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan perintah yang mewajibkan pemasok perangkat lunak dan peralatan manufaktur untuk tidak berbisnis dengan Huawei. Hal ini semakin menekan bisnis perusahaan.

"Mulai 15 September dan seterusnya, prosesor Kirin andalan kami, tidak dapat diproduksi," kata Yu kepada majalah keuangan asal Tiongkok, Caixin. “Cip bertenaga AI kami juga tidak dapat diproses. Ini kerugian besar bagi kami.”

Divisi HiSilicon Huawei mengandalkan perangkat lunak dari perusahaan AS seperti Cadence Design Systems Inc atau Synopsys Inc. Mereka merancang cip, lalu mengirimnya ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) untuk diproduksi.

Namun, TSMC juga menggunakan peralatan dari perusahaan AS. Huawei pun kesulitan bekerja sama dengan para pemasok ini, imbas kebijakan Trump.

HiSilicon memproduksi berbagai macam cip termasuk prosesor Kirin, yang juga mendukung ponsel buatan Huawei. Kirin menjadi satu-satunya prosesor Tiongkok yang dapat menyaingi kualitas Qualcomm.

"Huawei mulai menjelajahi sektor cip lebih dari 10 tahun yang lalu. Mulai dari sangat tertinggal, sedikit tertinggal, mengejar, dan kemudian menjadi pemimpin," kata Yu. “Kami menginvestasikan sumber daya yang sangat besar untuk riset dan pengembangan, dan melalui proses yang sulit.”

Di satu sisi, Trump juga mengancam banyak negara yang menggunakan solusi teknologi jaringan internet generasi kelima (5G) dari Huawei. Inggris misalnya, akhirnya memutuskan untuk menyetop penggunaan teknologi Huawei mulai tahun depan.