Rusia Siapkan Regulasi yang Bisa Bungkam Twitter hingga Facebook

Katadata
Ilustrasi media sosial
20/11/2020, 09.43 WIB

Dalam aturan itu, Rusia juga bisa memberikan sanksi kepada Twitter, Facebook hingga YouTube. Salah satu bentuknya berupa denda.

Berdasarkan data Statista, penetrasi media sosial asal AS di Rusia cukup tinggi. Pengguna Twitter di negara ini merupakan yang terbesar ke-10, yakni 9,91 juta orang. Selain itu, 13 juta menggunakan Facebook.

Penetrasi YouTube di Rusia juga merupakan yang tertinggi. Sebanyak 87% populasi menggunakan platfrom video ini. Jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan pelanggan VKontakte, yang hanya 83%. VKontakte biasanya disebut Facebook-nya Rusia.  

Meski begitu, jumlah pengguna VKontakte atau VK tumbuh signifikan selama empat tahun terakhir. Basis konsumennya naik dari 39,7 juta pengguna pada Maret 2014, menjadi 81,1 juta per Desember 2017. 

Di satu sisi, Rusia telah lama berusaha mendapatkan kontrol lebih besar atas penggunaan internet. Pada 2016, pemerintah pernah memblokir platform LinkedIn karena tidak mematuhi peraturan penyimpanan data.

Pada Juli 2018, regulasi mengharuskan perusahaan digital untuk menyimpan konten komunikasi seperti pesan teks, suara, data, dan gambar di server Rusia selama enam bulan. Ketentuan ini agar data pengguna aman. 

Pada Februari lalu, pemerintah juga mendenda Twitter dan Facebook masing-masing 4 juta rubel atau US$ 53.000 (Rp 752 juta). Ini karena pelanggaran regulasi data.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan