Saingi YouTube, TikTok Uji Coba Video 3 Menit

123RF.com/Alexey Malkin
Ilustrasi aplikasi video musik pendek TikTok
4/12/2020, 09.46 WIB

Pengembang media sosial asal Tiongkok, ByteDance menguji coba fitur video berdurasi tiga menit di TikTok. Ini memungkinkan pengguna membuat konten cuplikan film hingga tutorial tatas rias seperti di YouTube.

Fitur baru tersebut diungkapkan oleh konsultan media sosial Matt Navarra di Twitter. Melalui akun pribadinya, Matt mengatakan bahwa uji coba layanan ini masih pada tahap awal.

Saat ini, pengguna TikTok hanya bisa mengunggah video berdurasi satu menit. "Konten tiga menit ini terasa seperti miniatur YouTube," demikian dikutip dari Business Insider, Kamis (3/11).

Meski begitu, YouTube juga masuk ke pasar video pendek. Induknya yakni Google membuat fitur YouTube Shorts yang memungkinkan pengguna mengunggah video berdurasi 15 detik atau kurang.

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu juga akan memanfaatkan musik berlisensi milik YouTube Music. Lagu, efek, filter, dan audio lain di dalamnya bisa digunakan oleh pengguna saat membuat video pendek.

Selain itu, Google meluncurkan aplikasi video pendek Tangi. Berbeda dengan TikTok, Tangi berfokus pada konten pembelajaran seperti membuat kerajinan tangan atau do it yourself (DIY) hingga tutorial memasak, berdurasi satu menit.

Pesaing TikTok juga bertambah dengan adanya Reels di aplikasi Instagram. Anak usaha Facebook ini menambah durasi video dari 15 detik menjadi setengah menit.

Untuk mengakses layanan itu, pengguna hanya perlu membuka kamera Instagram, lalu pilih Reels. Pengguna dapat melihat sejumlah tools untuk mengedit video pada bagian kiri.

Meski begitu, TikTok tumbuh pesat di tengah banyaknya pesaing baru. Dikutip dari TechCrunch, aplikasinya diunduh lebih dari dua miliar per awal tahun ini. 

Pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) TikTok hampir mencapai 700 juta per Juli. Pada awal kemunculannya, jumlah konsumennya meningkat drastis dari 55 juta pada Januari menjadi 271,2 juta pada akhir 2018.

Di Tiongkok, rata-rata pengguna menonton video pendek 110 menit per hari

Berdasarkan data perusahaan riset AppAnie, jumlah pengguna aktif bulanan TikTok diprediksi tembus satu miliar pada tahun depan. Perhitungan ini merujuk pada tren belanja iklan digital.

Selain itu, AppAnie mempertimbangkan masifnya penggunaan layanan digital selama masyarakat global beraktivitas di rumah akibat pandemi corona. "Aplikasi video semakin populer, ukurannya hampir tiga kali lipat sejak 2018," kata AppAnnie dikutip dari TechCrunch, medio November lalu (10/11).

Akan tetapi, bisnis TikTok menghadapi tantangan kebijakan di AS. Pemerintahan Donald Trump memutuskan untuk memblokir aplikasi asal Tiongkok ini karena alasan keamanan nasional.

Pada 6 Agustus lalu, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang tidak memperbolehkan perusahaan AS bermitra dengan TikTok dan WeChat. Raksasa teknologi Tiongkok diperbolehkan beroperasi di Negeri Paman Sam, jika dijalankan oleh entitas bisnis lokal.

Namun, sejumlah pengadilan di AS tidak menyetujui pemblokiran tersebut. Sedangkan beberapa lainnya memutuskan untuk menunda sanksi itu.

Meski begitu, AS terus mencari cara agar TikTok diblokir. Untuk sementara, pemerintahan Trump memperpanjang tenggat waktu pemblokiran.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan