Apple menjadi penguasa pasar ponsel pintar (smartphone) di Cina mengalahkan Xiaomi, Vivo, dan OPPO. Penjualan gadget perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini melonjak, meski menghadapi kelangkaan cip (chipset) global.

Berdasarkan data Counterpoint, penjualan ponsel buatan Apple, yakni iPhone 13 tumbuh 46% secara bulanan (month on month/mom) di Cina selama Oktober. Padahal, pertumbuhan rata-rata penjualan gawai di Tiongkok hanya 2%.

Produsen smartphone asal Cina seperti Xiaomi, OPPO, dan Vivo bahkan mencatatkan penurunan penjualan pada Oktober.

Dengan pertumbuhan pesat itu, Apple berhasil menguasai 22% pangsa pasar di Cina. Disusul olehVivo 20% dan OPPO 18%.

Research Director Counterpoint Tarun Pathak mengatakan, sejak Huawei tidak lagi menguasai pasar penjualan ponsel di Cina, terjadi dinamika saling sikut antar-produsen. OPPO menjadi pemimpin pasar pada Januari, namun kemudian digeser oleh Vivo pada Maret.

"Dinamika pasar berubah lagi pada Oktober. Apple menjadi produsen ponsel yang menguasai pasar Cina untuk pertama kalinya sejak Desember 2015," kata Pathak dikutip dari Apple Insider, Senin (29/11).

Counterpoint mencatat ada dua faktor yang membuat Apple bisa menjadi penguasa pasar Cina. Pertama, karena iPhone 13. "Ponsel ini lebih murah daripada seri iPhone 12 di Tiongkok," kata Pathak.

Alhasil, penjualan iPhone 13 buatan Apple laris di Cina. Tercatat ada lebih dari dua juta pemesanan atau pre-order oleh konsumen di Tiongkok melalui toko resmi hingga e-commerce seperti JD.com dan Tmall sejak diluncurkan pada September.

Faktor kedua, Apple berhasil mengatasi masalah rantai pasok karena kelangkaan cip. "Apple mengelola rantai pasok lebih baik daripada produsen smartphone lainnya," kata Pathak.

Analis Senior Counterpoint Varun Mishra mengatakan, masalah rantai pasok itu sebenarnya memengaruhi pengiriman ponsel dari Apple di Cina. Waktu tunggu normal untuk iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max menjadi berkisar antara empat dan lima pekan di Cina.

Akan tetapi, pelanggan di Tiongkok memilih untuk membayar premi agar ponsel baru segera dikirimkan. "Untuk mengatasi kelangkaan cip, Apple juga memprioritaskan perangkat kelas atas dan margin lebih tinggi," kata Mishra. 

Raksasa teknologi asal AS itu juga gencar mengembangkan cip sendiri untuk iPad dan iPhone. Ini untuk memenuhi permintaan di seluruh Asia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Forrester Glenn O’Donnell memperkirakan, krisis cip yang melanda dunia akan berlangsung hingga 2023.

CIO Plurimi Investment Managers Patrick Armstrong juga memprediksi, kelangkaan cip tidak hanya untuk otomotif, tapi juga ponsel pintar, internet, dan segalanya. "Ada begitu banyak barang yang saat ini menggunakan cip lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Semuanya mendukung internet,” kata Armstrong.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan