Huawei akan gencar mengembangkan ponsel pintar (smartphone) di pasar Indonesia tahun ini. Raksasa teknologi asal Cina ini mengandalkan ekosistem sendiri, seperti AppGallery, toko aplikasi pesaing Google Play Store dan App Store.
Training Director of Huawei Consumer Business Group Indonesia Edy Supartono mengatakan, toko aplikasi itu menggaet 560 juta pengguna aktif per bulan (monthly active users/MAU).
AppGallery berkerja sama dengan 5,1 juta pengembang aplikasi. Hingga saat ini, toko aplikasi milik Huawei itu beroperasi di 170 negara.
Pesaing Google Play Store itu pun menampung 95% aplikasi yang paling banyak digunakan secara global. Di Indonesia, tersedia aplikasi seperti Grab, Traveloka, DANA, Shopee hingga Tokopedia.
Huawei mengklaim menjadi toko aplikasi terbesar ketiga, bersaing dengan Google Play Store dari Google dan App Store dari Apple.
"Dalam kurun waktu tiga tahun, AppGallery mencatatkan pencapaian besar," kata Edy dalam media roundtable, Jumat (4/2).
Ia mengatakan, AppGallery akan terus meluncurkan aplikasi baru berkualitas tinggi. Huawei juga bakal berkolaborasi dengan mitra untuk memberikan penawaran eksklusif bagi pengguna.
Selain AppGallery, Huawei mengandalkan ekosistem sistem operasi (OS) sendiri yakni HarmonyOS. "Untuk pengguna di Indonesia kami edukasi dan support. Kami juga ada komunitas agar pengguna tidak perlu khawatir dengan ekosistem kami," kata Edy.
Tahun lalu, Huawei meluncurkan OS versi terbaru HarmonyOS 2. Seminggu sejak diluncurkan, OS ini digunakan di lebih dari 10 juta gadget.
Per Agustus 2021, Huawei menyampaikan bahwa OS pesaing Android Google itu telah digunakan di hampir 100 juta perangkat.
Huawei mengandalkan ekosistem mereka sendiri karena masuk daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan di Amerika Serikat (AS) pada 2019. Alhasil, perusahaan Cina ini tak bisa bekerja sama dengan korporasi AS, termasuk Google.
Di pasar Indonesia, Huawei akan gencar mengembangkan bisnis gawai. Yang terbaru, raksasa teknologi ini bakal meluncurkan Huawei P50 Pro pada 11 Februari.
Ponsel itu sudah meluncur di Cina pada Juli 2021. Country Head of Huawei CBG Indonesia Patrick Ru mengatakan, perusahaan menyematkan teknologi dual-matrix pertama pada gadget ini.
Teknologi itu memungkinkan Huawei P50 Pro menyatukan kemampuan beberapa lensa. Huawei menyematkan sejumlah lensa pada kamera belakang P50 Pro, yakni true color 50 megapiksel (MP) dan 40 MP, sudut ultra lebar 13 MP, serta super zoom 64 MP.
Huawei juga menyematkan lensa selfie 13 MP. Pengguna bisa memanfaatkan piksel foto dengan bervariasi tergantung pada mode pemotretan.
Huawei P50 Pro akan didukung cip (chip) Snapdragon 888 versi 4G pertama di dunia. Qualcomm memperkenalkan cip ini akhir tahun lalu (1/12/2020).
SoC itu diklaim mendukung kinerja internet 5G, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), gaming rig, dan kamera berteknologi canggih.
Gawai ini turut dilengkapi layar OLED baru dengan kemampuan refresh rate 120 Hz. Kapasitas memorinya 128 Gigabyte (GB) hingga 256 GB.