India Selidiki Produsen Ponsel asal Cina VIVO terkait ‘Pencucian Uang’

Vivo Indonesia
Vivo bakal meluncurkan ponsel pintar (smartphone) flagship pertamanya di Indonesia, yakni Vivo X50 series yang terdiri dari Vivo X50 dan X50 Pro.
Penulis: Desy Setyowati
6/7/2022, 11.50 WIB

Vivo adalah salah satu dari lima penjual gadget teratas di India. Pangsa pasarnya di Negeri Bollywood 15% per kuartal I, menurut data Counterpoint.

Vivo berada di posisi keempat, setelah Xiaomi, Samsung, dan Realme.

Menurut data Counterpoint, Vivo adalah produsen gadget berkemampuan 5G teratas di segmen menengah atau harga produk kisaran Rs 10 ribu - Rs 20 ribu per kuartal I. Konsumen rerata menyukai T-Series buatan Vivo.

Penyelidikan terkait pencucian uang itu pun menjadi kasus besar kedua yang didaftarkan ED terhadap perusahaan ponsel Tiongkok. Sebelumnya, otoritas mendakwa Xiaomi mengenai dugaan pengiriman uang asing ilegal yang melanggar Undang-Undang Manajemen Valuta Asing (FEMA).

Pada April, ED menyita Rs 5.551,27 crore milik Xiaomi Technology India Private Limited berdasarkan ketentuan FEMA. Xiaomi India adalah anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh grup Xiaomi yang berbasis di Cina.

Menurut ED, uang yang disita itu ada di rekening bank perusahaan. ED pun menginterogasi Wakil Presiden Global Xiaomi Manu Kumar Jain.

ED mengatakan, Xiaomi memulai operasi di India pada 2014 dan mulai mengirimkan uang sejak 2015. Perusahaan telah mengirimkan mata uang asing yang setara dengan INR 5.551,27 crore ke tiga mata uang asing berbasis entitas, yang mencakup satu entitas grup Xiaomi, dengan kedok royalti.

“Jumlah yang sangat besar atas nama royalti dikirimkan atas instruksi entitas grup induk mereka di Cina. Jumlah yang dikirimkan ke dua entitas lain yang tidak terkait yang berbasis di AS juga untuk manfaat utama entitas grup Xiaomi,” ujar ED.

Halaman: